Langsung ke konten utama

Pengantar Surat Ke Neraka

Betapa besarnya jasa tukang pos,
 
pada masa lalu, yang dengan sepeda atau motornya memasuki gang-gang kecil untuk menyampaikan surat dari handai taulan atau dari teman...
 
Namun pada masa kini tugas mereka sudah tergantikan dengan berbagai sarana teknologi yang begitu modernnya...
 
Namun ketahuilah,,,, 
ternyata ada pengantar-pengantar surat yang pada hakekatnya mengantarkan dirinya ke dalam neraka...
 
MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG SUKA MEMINDAH OMONGAN ORANG
 
TANPA SADAR ATAU TIDAK 
OMONGAN ITU MENIMBULKAN PERMUSUHAN DIANTARA MANUSIA
 
RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM BERSABDA,
 
« لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ ».
 
 “Nammam (orang yang melakukan namimah) itu tidak akan masuk surga”. (HR Muslim no 303)
 
NAMIMAH ADALAH  
menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan diantara mereka
 
Bila kiranya ada berita yang kau dengar
 
Maka berdiamlah sejenak ketika hendak menyampaikan berita itu
 
KE SURGA
 
ATAU KE NERAKA
 
ENGKAU BEBAS MEMILIH
 
DAN INGATLAH, 
BAHWA SEMUA YANG KELUAR DARI LISANMU DAN TULISANMU AKAN KAU RASAKAN DAMPAKNYA
 
DI SINI 
 
DAN DI SANA
 
 اللهم سلم سلم

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia