Langsung ke konten utama

Postingan

HIDUP ITU UJIAN

ONE DAY ONE HADITH Senin, 24  Desember 2018 M / 16 Rabiul Tsani 1440  H بسم الله الرّحمن الرّحيم اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’d bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ “Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, & Ibnu Mâjah no. 4523 Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda: إِنَّ عِظَمَ الْجَ

Keutamaan Menunjukkan Kebaikan Kepada Orang Lain

ONE DAY ONE HADIST Rabu, 26 Desember 2018 / 19 Robii'ul Akhir 1440 عن عقبة بن عمرو بن ثعلبة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Keutamaan dakwah di jalan Allah dan menunjukkan kebaikan kepada orang lain, baik kebaikan dunia atau akhirat. 2- Orang yang menunjukkan kebaikan maka akan mendapatkan pahala karena telah menunjukkan kebaikan serta pahala orang yang mengikutinya. 3- Amal yang bisa dirasakan oleh orang lain lebih besar manfaatnya dibandingkan amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri. 4- Hadits ini mencakup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya, meskipun tidak dengan lisannya. Seperti orang yang menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, berakhlak mulia dan berpegang teguh dengan syariat Islam agar

Keutamaan Doa Keluar Rumah

ONE DAY ONE HADIST Selasa, 25 Desember 2018 / 18 Robii'ul Akhir 1440 عن أناس بن مالك رضى الله عنه قال: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ (رواه الترمذي) Dari Anas bin Malik radhi Allooh 'anni bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendek

AKIBAT SUKA SHOLAT DI UJUNG WAKTU

Para Malaikat menyeretnya melewati orang banyak, menuju ke arah api neraka yang menyambar-nyambar. Dia menjerit sekuat tenaga dan bertanya-tanya barangkali ada orang yang mampu membantunya. Dia menjerit lagi sambil menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan; bagaimana dia sering membantu orangtuanya. Bagaimana dia tidak pernah tertinggal puasanya, tidak pernah meninggalkan shalatnya, selalu bersedekah dan rajin membaca al-Quran. Dia terus menjerit lagi, namun tidak ada seorangpun yang tampil membantunya. Para malaikat terus menyeret dia. Dan ... mereka semakin dekat dengan kawah api neraka. Dia menoleh ke belakang dan ini harapannya yang terakhir. Dia teringat ... Tidak! Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bagaimana bersihnya seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan shalat lima kali sehari dari dosa-dosa mereka" Dia menjerit lagi sekuat tenaga: "Solat saya? Solat saya? Doa saya?" Kedua

KEMATIAN

🔹عند موتك لا تقلق Janganlah cemas ketika anda hendak wafat. 🔹عند وقوف قلبك لا تقلق Janganlah terlalu cemas juga ketika jantungmu berhenti. 🔹عند سكرت موتك لا تقلق Janganlah juga panik saat engkau merasakan  sekarat 🔹ولا تهتم بجسدك البالي Jangan perdulikan jasad anda yg akan hancur 👥 سيكون المسلمون ..... Karena Qaum muslimin ada saja yang... 👈 سيقومون باللازم Akan melaksanakan kewajiban mereka 1- يجردونك من ملابسك 1. Menanggalkan pakaianmu 2- يغسلونك 2. Memandikanmu 3- يكفنونك 3. Mengkafanimu 4. يحفرون ثقوب لهدك 4. Menggalikan lobang lahadmu 5- يخرجونك من بيتك 5. Mengeluarkanmu dari rumahmu 6- يحملونك عاى اكتافهم 6. Menggotongmu di atas pundak² mereka 7- ويذهبون بك لمسكنك الجديد ( القبر ) 7. Mengantarkanmu ke tempat tinggal barumu (quburan) 8- وسيأتي الكثيرون لتشييع جنازتك بل سيلغي الكثير منهم أعماله لأجل دفنك ، وقد يكون الكثير منهم لم يفكر في نصيحتك يوما 8. Banyak orang yg akan berdatangan untuk mengangkat jenazahmu, bahkan banyak pula yg meningg

Siapa Menutupi Aib Orang, Allah Tutupi Aibnya di Akhirat

ONE DAY ONE HADIST Senin, 24 Desember 2018 / 17 Robii'ul Akhir 1440 Siapa Menutupi Aib Orang, Allah Tutupi Aibnya di Akhirat وعن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا في الدُّنْيَا إلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ)). رواه مسلم. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tiada seseorang hambapun yang menutupi cela seseorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat." (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1.Pentingnya menjaga hubungan interaksi yang baik dalam hidup bermasyarakat. 2. Tidak mengumbar-umbar,menacri – cari dan menyebarkan aib antar saudara. 3. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik dalam menjalin interaksi dan komunikasi. 4. Menjaga dan mempererat tali persaudaraan yang baik antar sesama individu. 5. Menjaga perkataan atas segala situasi dan kondisi lingkungan disekitar 6. Marilah kita saling menjaga kehormatan d

PENYESALAN SAAT SAKARATUL MAUT

kisah ada seorang sahabat Nabi saw bernama _Sya’ban RA._ Dia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lain. Satu kebiasaan yang unik dari beliau iaitu setiap kali masuk masjid sebelum solat berjemaah, dia selalu beritikaf di penjuru depan masjid. Dia mengambil posisi di penjuru bukan kerana mudah bersandar atau tidur, tetapi kerana tidak mahu mengganggu orang lain, lebih-lebih lagi ketika orang lain beribadah. Kebiasaan ini sudah difahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah saw,  Sya’ban RA akan berada di posisi yang sama termasuk saat solat berjamaah. Suatu pagi ketika solat subuh berjemaah akan dimulakan Rasulullah saw mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di tempatnya seperti biasa. Nabi saw pun bertanya kepada jemaah yang hadir adakah sesiapa yang melihat Sya’ban RA. Namun tiada seorang pun jemaah yang melihat Sya’ban RA. Solat subuh pun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang.