Langsung ke konten utama

Neraka

Setelah merasakan siksaan yang panjang di neraka dengan waktu yang tidak bisa kita bayangkan, para penghuni neraka itu memiliki empat permintaan. *ALLAH SWT mengabadikan semua kisah ini _agar kita benar-benar menjaga diri agar tidak terjerumus dalam api neraka_*.

Inilah empat permintaan penghuni nereka :

*Permintaan pertama*
Mereka memohon kepada Allah swt agar dikeluarkan dari neraka dan diberi kesempatan satu kali lagi.

رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡهَا فَإِنۡ عُدۡنَا فَإِنَّا ظَٰلِمُونَ

“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kepada kekafiran), sungguh, kami adalah orang-orang yang zhalim.” (QS.Al-Mu’minun:107)

Kemudian ALLAH SWT menjawab :

قَالَ ٱخۡسَـُٔواْ فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ

Dia (ALLAH) berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS.Al-Mu’minun:108)

Setelah permintaan ini ditolak, mereka menjadi putus asa dan memohon permintaan yang kedua.

*Permintaan kedua*
Mereka memohon kepada Malaikat penjaga neraka.

وَنَادَوۡاْ يَٰمَٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَ

Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” (QS.Az-Zukhruf:77)

Penghuni neraka berharap agar ALLAH mematikan mereka agar tidak lagi merasakan dahsyatnya siksaan neraka. Namun malaikat Malik menjawab,

قَالَ إِنَّكُم مَّٰكِثُونَ

Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (QS.Az-Zukhruf:77)

Setelah permintaan kedua ini gagal. Mereka beralih ke permintaan ketiga.

*Permintaan ketiga*
Penghuni neraka merintih dan memohon kepada penjaga neraka agar ALLAH *menghentikan siksaan ini SEHARI SAJA* !

وَقَالَ ٱلَّذِينَ فِي ٱلنَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ يُخَفِّفۡ عَنَّا يَوۡمٗا مِّنَ ٱلۡعَذَابِ

Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahanam, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab atas kami sehari saja.” (QS.Ghafir:49)

Sebuah permintaan yang membuat hati kita bergetar, mereka bahkan menginginkan untuk beristirahat dari siksa walau sehari saja.
Namun apa jawaban dari penjaga neraka?

قَالُوٓاْ أَوَلَمۡ تَكُ تَأۡتِيكُمۡ رُسُلُكُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِۖ

Maka (penjaga-penjaga Jahanam) berkata, “Apakah rasul-rasul belum datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?”

قَالُواْ بَلَىٰۚ

Mereka menjawab, “Benar, sudah datang.”

قَالُواْ فَٱدۡعُواْۗ وَمَا دُعَٰٓؤُاْ ٱلۡكَٰفِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَٰلٍ

(Penjaga-penjaga Jahanam) berkata, “Berdoalah kamu (sendiri!)” Namun doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka. (QS.Ghafir:50)

Sayang sekali doa mereka sudah terlambat dan akan berakhir sia-sia. Kemudian setelah itu mereka berpindah pada permintaan keempat.

*Permintaan keempat*
Penghuni neraka memohon bantuan kepada penghuni surga. Sebuah permohonan yang sangat sederhana.

وَنَادَىٰٓ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ أَنۡ أَفِيضُواْ عَلَيۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ أَوۡ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ

Para penghuni neraka menyeru para penghuni surga, “Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan ALLAH kepadamu.”

Namun apa jawaban dari penghuni surga?

قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ

Mereka menjawab, “Sungguh, ALLAH telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir,” (QS.Al-A’raf:50)

Lalu siapa yang dimaksud dalam ayat ini sehingga layak untuk masuk neraka dan sama sekali tidak layak untuk mendapatkan keringanan?

Pada lanjutan ayat ini dijelaskan bahaa mereka adalah :

ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَهُمۡ لَهۡوٗا وَلَعِبٗا

“(yaitu) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-gurau.”

وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ

“Dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia.”

فَٱلۡيَوۡمَ نَنسَىٰهُمۡ كَمَا نَسُواْ لِقَآءَ يَوۡمِهِمۡ هَٰذَا وَمَا كَانُواْ بِـَٔايَٰتِنَا يَجۡحَدُونَ

“Maka pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS.Al-A’raf:51)

Yaa ALLAH dengan berkah dan kemuliaan bulan Ramadhan, selamatkan kami dari ganasnya api neraka...Aamiin Yaa ALLAH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia