Rabu, 04 April 2018

Tidak Berlebih-lebihan dalam Beribadah

عن أنس رضي الله عنه قَالَ: جَاءَ ثَلاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوتِ أزْوَاجِ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم، يَسْأَلُونَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم فَلَمَّا أُخْبِروا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوهَا وَقَالُوا: أَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأخَّرَ. قَالَ أحدُهُم: أمَّا أنا فَأُصَلِّي اللَّيلَ أبدًا. وَقالَ الآخَرُ: وَأَنَا أصُومُ الدَّهْرَ وَلا أُفْطِرُ. وَقالَ الآخر: وَأَنا أعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلا أتَزَوَّجُ أبَدًا. فجاء رسولُ الله صلى الله عليه وسلم إليهم، فَقَالَ: ((أنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا؟ أَمَا واللهِ إنِّي لأخْشَاكُمْ للهِ، وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أصُومُ وَأُفْطِرُ، وأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّساءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari Anas r.a., katanya: Ada tiga macam orang datang ke rumah isteri-isteri Nabi s.a.w. menanyakan tentang hal bagaimana ibadahnya Nabi s.a.w. Kemudian setelah mereka diberitahu lalu seolah-olah mereka menganggap amat sedikit saja ibadah beliau. s.a.w. itu. Mereka lalu berkata: "Ah, di manakah kita ini - maksudnya: Kita ini jauh perbedaannya kalau dibandingkan - dari Nabi s.a.w. sedangkan beliau itu telah diampuni segala dosanya yang lampau dan yang kemudian."
Seorang dari mereka itu berkata: "Adapun saya ini, maka saya bersembahyang semalam suntuk selama-lamanya." Yang lainnya berkata: "Adapun saya, maka saya berpuasa sepanjang tahun dan tidak pernah saya berbuka." Yang seorang lagi berkata: "Adapun saya, maka saya menjauhi para wanita, maka sayapun tidak akan kawin selama-lamanya."
Rasulullah s.a.w. kemudian mendatangi mereka lalu bersabda: "Engkau semuakah yang mengatakan demikian, demikian? Wahai, demi Allah, sesungguhnya saya ini adalah orang yang paling taqwa di antara engkau semua kepada Allah dan paling takut kepadaNya, tetapi saya juga berpuasa dan juga berbuka, sayapun bersembahyang tetapi juga tidur, juga saya kawin dengan para wanita. Maka barangsiapa yang enggan pada cara perjalananku, maka ia bukanlah termasuk dalam golonganku." (Muttafaq 'alaih)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Hadist ini memberi petunjuk larangan berlebihan-lebihan didalam agama dan tasyabuh dengan orang-orang yang suka membikin bid'ah.
2- Bukankah yang terbaik bagi orang yang berpuasa agar berbuka sehingga akan kuat berpuasa lagi? Tidur (istirahat) untuk mengembalikan stamina tubuh untuk bangun malam? Dan menikah untuk memelihara pandangan dan kemaluannya?
3- Maksud dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam,” siapa yang membenci sunnahku”(ajaranku) “ia tidak termasuk umatku” yakni tidak termasuk golongan umat lurus yang menjalankan syariat Islam dengan benar.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Orang-orang yang berhasil meraih semua kebaikan dan selamat dari semua keburukan di dunia dan akhirat.

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta, menjaga dirinya jangan  terkena azab Allah, maka merekalah orang-orang yang beroleh kemenangan.
[Surat An-Nur 52]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar