Langsung ke konten utama

Diantara keutamaan istri yang taat pada suami

Diantara keutamaan istri yg taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga.
Berarti kewajiban terbesar bagi istri adalah mentaati perintahnya.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ .
“Wanita mana saja yg meninggal dunia dan suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” 📌 Yg dimaksudkan dg hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia dan ketika hidup ia benar² memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dgnya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tsb adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya.

Begitu pula ada hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam bersabda

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ .
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (Ramadhan), serta betul² menjaga kemaluannya (dari zina) & benar² taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yg memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yg kau sukai.”
Sebab dg ketaatan istri, maka kehidupan kedua pasangan akan langgeng& harmonis dunia akhirat.

Islampun menyatakan bahwa istri yg taat suami itulah yg dianggap wanita terbaik!

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kpd Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam: “Siapakah wanita yg paling baik?” Jawab beliau: “Yaitu istri yg menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tdk menyelisihi suami pada diri& hartanya sehingga membuat suami benci”
Allah meng-obral pahala bagi wanita yg tdk diberikan kpd laki² Namun, hanya sedikit dari wanita yg mensyukurinya, maka jadilah wanita yg sedikit tersebut!!
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia