Langsung ke konten utama

Imam Asy syuyuti mengatakan ada 8 perkara yang di ciptakan Allah kemudian dikehendaki nya 8 itu kekal

Yang ke 96 dari asmaul husna yang 99 itu adalah nama Allah al Baqi, al baqi itu artinya dialah yang bersifat dengan baqa, atau artinya yang ada dengan tiada kesudahannya. Yang bisa jua di ibaratkan ao baqi itu adalah yang abadi/kekal.
• Jadi zat Allah swt itu adalah abadi/kekal, tidak ada ujung nya, tidak ada akhirnya, Allah SWT berfirman, “tiap tiap sesuatu itu binasa, Kecuali Zat Allah swt”.artinya segala sesuatu itu bisa habis bila Allah hendak menghendaki, sedangkan yang abadi itu hanya zat Allah swt.
• Imam Asy syuyuti mengatakan ada 8 perkara yang di ciptakan Allah kemudian dikehendaki nya 8 itu kekal, yang 1) Arash, Arash itu di cipta oleh Allah di kekal kan oleh Allah, Arash ini mahluk Allah yang paling besar, di sebut atap segala makhluk, dalam al Quran banyak di sebut kan “Allah itu Tuhan Arash yang besar.
(1)Bentuk nya arash ini dan dari apa dia di buat itu kita tidak wajib mengetahui nya, yang wajib kita yakini di dalam hati bahwa Arash itu adalah ada, orang yang kada percaya adanya Arash berarti tidak percaya dengan ayat Al-Quran, bila kada percaya dengan ayt al Quran maka kafir hukum.
(2) Al Kursi. Di dalam Al Quran di sebut kan “ meluasi kursi Allah itu langit dan bumi”.kursi di banding dengan Arash besar nya seperti duit yang di lempar di padang yang luas, macam mana kursi Allah, letak nya dimana, terbuat dari apa, kita kada di suruh mengetahui itu, yang di suruh kita meyakini kursi Allah itu ada
(3) Lauhul mahfudz. Di situ catatan seluruh makhluk Allah tercatat di situ, semuanya yang terjadi di alam semesta ini tercatat di lauhul mahfudz, kaya apa Lauhul mahfudz itu? Data Paling lengkap di alam semesta ini ada di situ dan tidak meleset. Kita wajib percaya bahwa lauhul mahfudz itu ada, letak nya di mana kita kada wajib mencari tahu nya
(4) Al Qolam (pena), Qalam ini kita pula kada di suruh mengetahui bagaimana nya, yang di suruh kita menyakini ada, kerna Al Quran menyatakan, di surah Nun
(5) al Jannah (syurga), syurga itu sudah ada di ciptakan oleh Allah dan di kekal kan oleh Allah
(6) An nar (neraka) sudah di ciptakan Allah dan di kekal kan oleh Allah swt
(7) Ar ruh, ruh kita ini di cipta oleh Allah kemudian di kekal kan oleh Allah swt, walapun kita sudah di kubur dalam bumi ruh kada mati dan di kekal oleh Allah, kemana ruh ini kembali kumpul nya, orang yang takwa kepada Allah dikumpulkan di suatu tempat iliyin, ruh jahat para kafir dan maksiat di kumpul di sijjin.
(8) Azbujjambi,( tulang ekor) letak nya paling bawa tulang belakang, ini di kekal kan oleh swt walau pun sudah lama di kubur, semua hancur Cuma yang tidak hancur azbujjambi, kenapa di kekal kan oleh Allah, kerna orang yang mati sekian ribuan tahun ketika kiamat terjadi Allah akan menyirami air yang membuat azbujjambi tumbuh kembali menjadi manusia, inilah cikal bakal manusia itu.
• Jadi kekal 8 perkara ini beda dengan kekal nya Allah swt, kalo Allah dasar kekal zat nya sedang yang 8 tadi di kehendaki oleh Allah akan ke kekalan nya
• Di dalam kitab di sebut kan, binasa dengan tiupan sangkalala oleh malaikat Isrofil seluruh yang ada di langit dan bumi itu binasa, kecuali ada beberapa orang yang di kehendaki oleh Allah swt yang tidak mati dari tiupan sangkalala itu dan sekarang ujar nabi kita ujung terompet itu sudah di mulut Isrofil, tunggu perintah meniup aja lagi
• Yang pertama adalah Jibril, mikail, malaikat pengawal Arash Allah, Israfil sendiri, dan Izrail tidak mati jua, ini lah orang yang masih hidup setelah tiupan sangkalala yang pertama itu, manusia, jin, dsb mati.
• Lalu Allah swt memanggil izrail, tuhan bertanya padahal tuhan maha Tahu, wahai izrail siapa yang lagi belum engkau cabut, maka di sebut kan seperti di atas tadi, lalu Allah memerintah untuk mencabut mereka itu. Setelah di cabut di tanya lagi siapa yang belum di cabut, di jawab izrail sisa engkau dan aku ya Robb, lalu Allah sendiri yang mencabut nyawa izrail. Izrail pun mati
• Setelah ini mahluk hidup habis semua, Allah menceritakan dalam Al Quran, hanya Aku lah yang berbuat sewenang-wenang itu, sekarang kerajaan milik siapa?, tidak ada yang menjawabnya, maka Allah sendiri menjawab bahwa kerajaan itu hanya milik Allah semata-mata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia