Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang
terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar
tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.[1]
Menurut Crow & Crow, “Guidance is assistance made available by
personally qualified and adequately traiened men or woman to an individual or
any age to help him manage his own life activities, develop his own points of view, make his own decisions, and carry his own burdens” bimbingan
dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan
yang memadai, kepada seseorang individu
dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya
sendiri,
mengembangkan arah pandangannya
sendiri, membuat pilihannya sendiri dan
memikul bebana sendiri.[2]
Secara singkat di artikan bimbingan adalah: bantuan yang diberikan kepada seseorang agar
memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenai dirinya sendiri, mengatasi
persoalan-persoalan sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya, tanpa bertanggung pada orang lain.[3]
Sebenarnya masih banyak definisi bimbingan yang dikemukakan
oleh para ahli, namun pada prinsipnya
pengartian yang dikemukakan tersebut mengandung persamaan-persamaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan
merupakan suatu tuntunan dan bantuan yang diberikan oleh seorang secara sengaja
baik orang dewasa maupun orang yang memang diberikan tuntunan. Agar ia dapat memecahkan
masalah yang dihadapi didalam hidupnya, yang mana tuntunan dan bantuan tersebut
diberikan secara kontinyu agar orang yang dibimbing dapat bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri dan dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
2.
Pengertian
Keagamaan
Kata keagamaan merupakan gabungan dari kata “Agama” yang
mendapat awalan ke- dan akhiran - an, sehingga mempunyai kesatuan kata dengan bentuk
keagamaan. Jadi, keagamaan adalah ‘suatu
pelajaran atau bimbingan yang diberikan kepada orang lain atau seseorang, bahwa keagamaan atau agama itu berarti
kepercayaaan kepada Tuhan. Kebiasaan atau tingkah laku, taat, patuh dan tunduk kepada tuhan, hukum-hukum atau peraturanaya.[4]
Menurut sidi Gazalba, Keagamaan
adalah kepercayaan kepada hubungan manusia dengan hal kudus, dihayati sebagai hakikat yang ghaib, hubungan mana yang menyatakan diri dalam
bentuk serta sistem kultus serta sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.[5]
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diaratikan bahwa agama itu sendiri tidak
kacau atau berantakan. Agama adalah suatu keterikatan, yang mana agama mengikat dengan segala
peraturannya yang tidak lain adalah merupakan petunjuk jalan kepada kesejahtraan
dan keselamatan, baik di dunia maupun di
akhirat kelak, yang berisi perintah yang
wajib dilaksanakan dan larangan yang harus ditinggalkan disamapaikan dengan
perantara rasulnya yang menyuruh umat manusia agar beribadah kepada Allah dan
berbuat baik terhadap sesamanya.
Pada dasarnya keagamaan disini adalah sifat-sifat yang
terdapat dalam ajaran Islam yang meyangkut ubudiyah (shalat, puasa, membaca Al-Qur’an dan akhlak) yang wajib
dilaksanakn untuk mencapai hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak.[6]
Bimbingan keagamaan merupakan
proses pemberian bantuan, artinya bimbingan tidak menentukan atau mengharuskan,
melainkan sekedar membantu individu. Individu dibantu, dibimbing, agar mampu
hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah. Maksudnya sabagai berikut :
1.
Hidup
selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodratnya yang ditentukan
Allah; sesuai dengan sunnatullah; sesuai dengan hakekatnya sebagai makhluk
Allah.
2.
Hidup
selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah
ditentukan Allah melalui RasulNya (ajaran Islam).
3.
Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah
berarti menyadari eksestensi diri sebagai makhluk Allah yang diciptakan Allah
untuk mengabdi kepadaNya, mengabdi dalam arti seluas-luasnya.[7]
[2] M. Umar-
Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKMD, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), h. 9.
[3]Koestoer
Partowisastro, Bimbingan Penyuluhan di Sekulah-Sekulah, Jilid I, Cet Ke 2, (Penerbit Erlangga, 1985), h. 12
[4]
A. Zainuri, Hamdani Ihsan dan Bakri
Royani, Pendidikan Agama Islam Untuk SMA, (Bandung: 1988), h. 10
[7] Thohari Musnamar dkk, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami, (Penerbit UII Press,
t.th), h. 5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar