Langsung ke konten utama

DEMI BERHAJI KE BAITULLAH

📎 DEMI BERHAJI KE BAITULLAH, RELA NGESOT DARI SAMARKAND

Tidak salah jika Al-Imam Abul Qasim Junaid Al-Baghdadi berkata :

حكايات الصالحين جند من جنود الله

Kisah kisah (keteladanan) para shalihin adalah tentara dari bala tentara Allah SWT (yang menguatkan batin kita seperti tentara yg menguatkan dan menjaga sebuah negara).

Salah satu dari kisah para shalihin yg membuat hati bergetar disaat membacanya adalah apa yang dikisahkan DR. Abuya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam salah satu kitabnya " Qul Hadzihi Sabili ", Beliau berkata :

وعن شقيق البلخي رحمه الله قال : رأيت فى طريق مكة مقعدا يزحف على الأرض فقلت له : من أين أقبلت ؟ قال : من سمرقند ، قلت : وكم لك فى الطريق ، فذكر أعواما تزيد على العشرة ، فرفعت طرفي أنظر اليه متعجبا فقال يا شقيق ما لك تنظر إلي متعجبا ؟ فقلت أتعجب من ضعف مهجتك وبعد سفرك فقال : يا شقيق أما بعد سفري فالشوق يقويه وأما ضعف مهجتي فمولاها يحملها ، يا شقيق ، أتعجب من عبد يحمله المولى اللطيف وأنشأ يقول :
أزوركم والهوى صعب مسالكه # والشوق يحمل والآمال تسعده
ليس المحب الذي يخشى مهالكه # كلا ولا شدة الأسفار تبعده

Dari Syaqiq Al-Balkhi rohimahullah, beliau berkata :

Dijalan menuju Mekkah aku melihat orang lumpuh berjalan ngesot ditanah, aku bertanya "Tuan dari mana ?" Ia menjawab : "dari Samarkand (wilayah Uzbekistan)". "Berapa lama tuan diperjalanan ?" Ia menjawab, "lebih 10 tahun" . Aku pandangi ia dengan penuh takjub, dan dia pun berkata : "Wahai Syaqiq apa yang membuatmu memandangiku dengan rasa takjub seperti itu ?", "Aku heran dengan tubuh lemahmu kau bisa menempuh perjalanan yg sangat jauh". Orang itu menjawab : "Wahai Syaqiq, Jauhnya perjalananku, rinduku yang menguatkannya. Tubuh yang lemah, Tuhanlah yang membawanya. Wahai Syaqiq, kenapa kau heran kepada hamba yang dibawa tuhannya yang maha penyayang ?"

Orang itu kemudian melantunkan dua bait syi'ir yang artinya :

Aku datang kepadamu (Ya Allah) disaat hawa nafsuku sulit untuk dikendalikan, namun rinduku yg membawanya dan cita citaku yg menjanjikan keberuntungan kepadanya.

Pecinta itu bukan orang yg takut resiko dan bukan juga orang yang tidak mau menanggung capeknya perjalanan.

Begitu jauhnya perjalanan yg ia tempuh ? Padahal antara Samarkand Mekah terpisah jarak 4.267 KM.

Betapa kuasanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yg memberinya kekuatan tekad hingga betah berjalan ngesot dalam kurun waktu lebih sepuluh tahun.

Namun apa yg terjadi dg kita yg diberi kesempurnaan fisik ? Alih alih berjalan dengan cara ngesot, dg berjalan kakipun sepertinya hari ini sudah menjadi sesuatu yg mustahil. Bahkan terjadi malah sebaliknya, untuk datang ke mesjid yg hanya berjarak 100 meter atau bahkan kurang kita sering lalai.

Disinilah letak mahalnya hidayah. Siapapun orangnya, bagaimanapun kondisi fisiknya, jika Allah yang menuntunnya kejalan yang benar dan diridloinya maka ia akan mampu menjalaninya dg tabah dan sabar.

Imam Abu Ali Syaqiq Bin Ibrahim Al-Balkhi adalah Ulama sufi dari Kharasan, Irak. Beliau salah satu guru dari Imam,, Hatim Al-Ashom, Wafat 194 H / 810 M. (Ar-Risalah Al-Qusyairiyah 397)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia