Langsung ke konten utama

Jangan geram

Kita geram pada pelaku bullying di luar sana??
Uppsss...
Jangan geram dulu. Karena jangan2........,
ternyata kita juga adalah salah satu
PENYUMBANG GENERASI BULLY
untuk jaman ini:

*. Anak menangis atau tantrum,
lalu kita ABAIKAN alias cuekkin,
bahkan kita KURUNG anak
SENDIRIAN di kamar atau ruangan
manapun,
Hingga mereka diam sendiri.
Atau misal kita MENERTAWAI anak yg
sedang menangis,
Menganggap itu sebagai hal yg
LUCU,
Bukannya mencoba empati dan
tenangkan anak,
Eh malah berusaha mengcapture
atau videokan tangisan anak (Sambil
tertawa2 pula),
"Hahaha... LUCU banget si ade lagi
nangis.. Liat sini dek (ke arah
camera), lucu banget muka kamu
tuh lagi nangis.."
Mengacuhkan perasaan seseorang,
Apalagi sampai menertawakannya,
Atau sampai mengurungnya
sendirian di suatu tempat,
Itu TERMASUK BULLY...
-----------------------
*. Anak bersikap di luar harapan
kita,
Lalu kita KATAI mereka:
Nakal, Bodoh, Lemot, Cengeng,
Pemalas, Pelit, Jahat, dan cap2
Negatif dan menyakitkan hati
lainnya.
Memberikan panggilan yang
menghina/menyakitkan pada
seseorang,
Itu TERMASUK BULLY...
Termasuk juga jika kita berikan anak
julukan2 seperti:
Si Gendut, Si Kurus, Si Bogel, Badan
Triplek, dan julukan2 negatif yg
menghina fisik lainnya.
Itu TERMASUK BULLY...
---------------------
*. Anak menolak menuruti perkataan
kita,
Lalu kita memberi ancaman dan
intimidasi seperti :
"Mama akan BUANG mainan kamu,
KALAU kamu gak mandi sekarang!!"
"Mama akan LAPOR papa kalau kamu
NAKAL hari ini, BIAR kamu TAHU
RASA, DIOMELIN PAPA.."
Perilaku mengancam dan
mengintimidasi seseorang,
Bahkan pandangan mata yg
menyiratkan ancaman pun,
Seperti melotot tajam misalnya,
Itu TERMASUK BULLY...
--------------------
*. Anak berlaku di luar harapan,
Lalu kita menegur dengan TIDAK
RESPECT,
Seperti misal MEMARAHI anak
dengan suara keras, mata melotot,
tunjuk2 ke muka anak, lalu menjewer
anak (dan main fisik lainnya),
Dan dilakukan di DEPAN ORANG
LAIN,
Hingga anak tertunduk malu.
Atau misal kita hukum anak untuk
berdiri depan kelas,
Sambil angkat satu kaki dan jewer
telinga,
Lalu disertai kertas yg ditaruh depan
dada anak,
bertuliskan kata2 merendahkan,
mempermalukan, dan
mengintimidasi anak.
Mempermalukan dan intimidasi
seseorang di depan umum,
Apalagi sampai menyakiti fisik,
Itu TERMASUK BULLY...
------------------------
*. Anak belum siap sharing,
Lalu kita AMBIL PAKSA mainannya
dari tangan anak,
Dan kita berikan pada teman atau
saudaranya yg ingin meminjam,
Itu TERMASUK BULLY...
Ingatlah,
Mainan itukan MILIK ANAK,
dan Mengambil paksa milik orang
lain itu kan sama dengan mencuri,
Nah mencuri itu ya termasuk bully..
--------------------
Soooo....
Jangan tanya MENGAPA angka
bullying makin tinggi dari tahun ke
tahun..
Jangan heran juga jika Pelaku
bullying pun sekarang bukan hanya
remaja tanggung,
Melainkan BALITA sekarang juga
SUDAH BISA MEMBULLY temannya!!!
Ya....
Jangan tanya, juga jangan heran.
Tak perlu pula SALAHKAN PIHAK
MANAPUN,
Entah itu media, sekolah, atau
pemerintah,
Alias pihak2 luar yg TAK BISA KITA
JANGKAU apalagi KENDALIKAN.
Melainkan,
Mari saat ini kita sama2 DIAM,
MERENUNG, dan INTROPEKSI DIRI,
Akan segala sikap, reaksi, dan
perkataan kita sehari2 pada anak.
Jangan sampai kita koar2 geram
pada para pelaku bully di luar sana,
Eh tapi ternyata kita sendiri juga
adalah pelaku bully pada anak dan
sekitar kita,
Hingga akhirnya segala tindak laku
kita tsb pun MENGHASILKAN
generasi pembully pula..
Dan terus2 berputarlah siklus
bullying ini, layaknya lingkaran setan
yg tak ada ujungnya.
Come on Lets Stop The Cycle,
Start from our own selves..
Gak usah salahin media, sekolah,
pemerintah, atau siapapun..
Mulailah perubahan dari diri sendiri
dahulu,
Maka yg lain akan mengikuti
perlahan tapi pasti..
Perlakukan anak dengan RESPECT,
Supaya anak pun nantinya
perlakukan sesamanya dengan
respect pula..
Hanya itulah satu2nya cara untuk
STOP WABAH BULLYING,
Bukan hukuman yg mempermalukan,
apalagi caci maki yg menyakitkan
hati.
Semoga bermanfaat ya..
# just share, no offense.

Komentar

Populer

semanagat KERJANYA

Ibn Khaldun dalam Muqaddimah sudah menulis sebuah hukum sosial yang tragis: "Ketika negara masih kokoh, pajak sedikit namun hasilnya banyak. Tetapi ketika negara lemah, pajak diperbanyak, dan hasilnya justru semakin berkurang. Sebab rakyat tak lagi mampu menanggung beban." Ironinya, teori ini kini terbukti di depan mata. Pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, pungutan diperluas, tetapi kesejahteraan rakyat tetap jalan di tempat. Sementara kelas istana justru semakin bugar dengan fasilitas, tunjangan, dan gaya hidup yang tak pernah mengenal kata hemat. Padahal, dalam tradisi fikih, prinsip penarikan pajak harus berlandaskan keadilan (al-‘adl fi at-taklīf). Imam al-Mawardi dalam al-Ahkām as-Sulthāniyyah menegaskan, harta rakyat tidak boleh dipungut kecuali dengan hak yang jelas dan untuk kemaslahatan yang nyata. Sebab itu, ‘Umar bin Khattab RA menolak menambah beban rakyat meskipun kas negara menipis, dengan kalimat yang tegas: "Aku tidak akan mempertemukan mereka...

pengemudi ojol

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tulang punggung 7 anggota keluarganya, wafat setelah dilindas kendaraan taktis Brimob. Hidup sederhana di kontrakan sempit 3x11 meter, tapi semangat juangnya begitu luas: menafkahi orang tua, adik, dan keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Affan sudah mengajarkan arti sabda itu dengan pengorbanannya. Doa terbaik untuk Affan. Semoga Allah lapangkan kuburnya, angkat derajatnya, dan jadikan perjuangannya sebagai cahaya untuk keluarganya.

hanya cemilan

 Ilmu yang kita dapat dari media sosial itu ibarat camilan — mengenyangkan sebentar tapi cepat habis dan tak jarang banyak gizinya hilang. Ilmu dari buku memang lebih baik, tapi seringkali hanya seperti makanan instan — praktis, tetapi tak selalu lengkap nutrisinya. Adapun ilmu yang diambil dari guru yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ, itulah makanan pokok yang benar-benar menghidupi hati dan akal. Imam Malik رحمه الله pernah berkata: "إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم" "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian." Belajar langsung kepada guru bukan hanya soal mendapatkan materi pelajaran, tapi juga warisan adab, pemahaman kontekstual, dan keberkahan sanad. Rasulullah ﷺ bersabda: "إنما العلم بالتعلم" (رواه البخاري في الأدب المفرد) "Sesungguhnya ilmu itu hanya didapat dengan belajar (secara langsung)." Ilmu yang bergizi adalah yang memberi kekuatan im...

𝐊𝐄𝐓𝐀𝐌𝐏𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐆𝐈𝐍𝐃𝐀 𝐍𝐀𝐁𝐈 ﷺ

Kesempurnaan serta ketampanan wajah Sayyiduna Muhammad ﷺ diperincikan oleh para Sahabat رضوان الله عليهم أجمعين dengan pelbagai sifat yang menunjukkan keagungan Baginda ﷺ. Mengagumkan setiap mata yang melihat, tidak mengira jantina,umur, mahupun kawan ataupun musuh. Kata Sayyiduna Ali Bin Abi Talib r.a: “Sesiapa yang melihat Baginda (buat kali pertama) pasti akan tertunduk kerana kehebatan Baginda ﷺ, sedangkan sesiapa yang telah terbiasa bergaul dengan Baginda akan jatuh cinta.” (HR Tirmidzi) اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Berikut contoh naskah pembawa acara (MC) untuk acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dengan susunan yang umum digunakan:

MC: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washalatu wasalamu ‘ala asyrafil anbiya-i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du. Yang terhormat para alim ulama, tokoh masyarakat, serta seluruh tamu undangan yang dirahmati Allah. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dalam keadaan sehat wal afiat. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman. Hadirin yang berbahagia, Sebelum kita memulai acara, izinkan saya membacakan susunan acara pada hari ini: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an 3. Kata Sambutan dari Tuan Rumah 4. Ceramah Singkat tentang Aqiqah dan Pemberian Nama 5. Pembacaan Doa 6. Makan Bersama 7. P...

Dakwah Mauidzah al-hasanah (nasihat yang baik)

  Nasihat yang baik maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan huhasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, mnghindari sikap kasar dan tidak boleh mencaci/menyebut kesalahan madu, tehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subyek dakwah. Imam Syaukani dikutip oleh Ali Musthafa Yakub menyatakan bahwa Mauidzah al-hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat yang baik mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga dapat membenarkan apa yang di sampaikan. dalam segala aspeknya.  Sikap lemah lembut (pengaruh) memghindari sikap egoisme adalah warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang yang melancarkan ide-idenya untuk menggerakkan orang lain secara persuasif dan bahkan koersive(memaksa).  Caranya dengan memenga...

CONTOH UNDANGAN SHALAT JENAZAH

_*UNDANGAN SHALAT JENAZAH *===========================* *إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَِـــــــــــيْهِ رَاجِـــــــــــعُون* *_TELAH MENINGGAL DUNIA SEORANG PEREMPUAN :_* *NAMA : .................* *UMUR : ...................*  *ALAMAT : ................)*  *KELUARGA : ..............* *MENINGGAL DUNIA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M. JAM : 03.00 WITA.* *DI SHALATKAN PADA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M.*  *WAKTU : BA'DA SHALAT MAGRIB.* *TEMPAT : RUANG INDUK MASJID * *DIMAKAMKAN : ALKAH KELUARGA, * *ATAS NAMA KELUARGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH IKUT MENSHALATKAN JENAZAH, MOHON MAAF ATAS KESALAHAN SEMASA HIDUP DAN BILA ADA TERKAIT HUTANG PIUTANG SEGERA HUBUNGI PIHAK KELUARGA* *اللهم اغفر لها، وارحمها وعافها، واعف عنها، ووسع مدخلها، واغسلها بالماء والثلج والبرد، ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدلها دارا خيرا من دارها، وأهلا خيرا من أهلها، وأدخلها الجنة، وقها فتنة القبر وعذاب النار* *جزا كم الله خيرا*