Langsung ke konten utama

Pagi yang Mendung

Pagi yg mendung namun Ceria...menambahkan ke enjoy an hati yg menuliskan Cerita ini.
K Y H yg lagi duduk santai, sambil jaga parkir lapak telorr kembali berCerita yg dulu pernah di dengar di Amuntai / tigarun...1--9--2006 & yg di sampaikan oleh ustadz bapak
H. ABD Hamid Ibrahim.

JUDUL CERITA ....
Si pemilik kebun Dengan
Si penjaga kebun.
Di zaman dahulu kala ada seorang lelaki/anak muda yang miskin.
Dia bertugas sebagai penjaga kebun yang jujur yang bernama ....ABDUL MUBARAK.
Setelah 4 atau5 tahun sudah lamanya...majikan nya / yang punya kebun menyuruh nya mencarikan buah yang manis /enak untuk ia makan.
Lalu si penjaga kebun/ abd mubarak pun langsung mencarikan dan mengambilkan buah tersebut untuk di makan oleh pemilik kebun.
Setelah di makan ternyata buahnya masam atau tidak manis

Sampai 3 / 4 kali dia mencarikan...tapi selalu masamm...
Lalu bertanyalah si pemilik kebun tadi kepada si penjaga kebun
Hai Abdul mubarak kenapa kamu tidak tahu... mana buah yang manis/ enak ??
Dia pun menjawab...
Saya tidak pernah memakan atau mengambil satu buah pun untuk saya makan karna...bapak tidak pernah menyuruh saya untuk memakan dan memetik buah nya...tapi
Bapak hanya berkata...
Tolong jagakan kebun saya ini dari pencuri/ maling dan dari binatang buas yang ingin memakan nya.

Lalu ke esokan hari nya...
Si pemilik kebun tadi berkata lagi...hai Abdul mubarak mau kah dan bersedia kah kamu untuk menikahi anak ku yang cacat ? Karena dia....
Bisu / tidak bisa bicara
Buta/tidak bisa melihat
Tuli/ tidak bisa mendgr
Lumpuh/ tidak bisa jalan

Dan aku memberi mu waktu untuk berpikirr beberapa lamanya.
Lalu setelah beberapa hari...maka si pemilik kebun itu pun berkata
Bagaimanakah hai Abdul mubarak ?
Apakah kamu mau dan bersedia untuk menikahi anak ku itu ?
Lalu tanpa pikir panjang
Dia pun berkata :
BISMILLAHIRRAHMAA
NIRRAHIM.
Saya bersedia untuk menikahi anak bapak.

Singkat cerita...
Dan akad nikah pun di langsungkan secara sesederhana mungkin.
Mereka pun menikah di dalam ruangan tertutup...karna yang satu tidak bisa melihat kepada yang satu nya lg.

Setelah pesta pernikahan yang sederhana itu pun berlangsung maka,
Malam pun menjelang tiba...dan Abdul mubarak
Ingin masuk ke dalam kamar lalu dia memberi/ mengucapkan salam...
ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHIWABARAKAATUH
Dan istrinya pun dari dalam kamar langsung menjawab...
WA'ALAIKUMUSSALAM
WAROHMATULLAHIWABARAKAATUH.
Seketika itu Abdul mubarak kaget atau dia terkejut karna istrinya itu bisa...mendengar dan bisa bicara menjawab salam nya
Lalu dia pun meminta tolong kepada istrinya untuk mengambil kan segelas air putih karna dia merasa haus...dengan segera istrinya pun berjalan menuju dapur untuk mengambil kan segelas air putih buat suaminya
Abdul mubarak pun tambah kaget melihat istrinya bisa berjalan dan bisa melihat.

Lalu ke esokan hari nya
Abdul mubarak pun bertanya kepada bapak mertua nya....kenapa bapak berbohong kepada saya ?
Katanya anak bapak itu bisu, tuli , buta, & lumpuh
Tapi kenyataan...dia normal tidak bisu, tidak tuli, tidak buta & tidak lumpuh.
Lalu berkatalah bapak mertu nya...itu hanya makna kiasan dan itu kata kata yang makna nya mendalam.

Dia bisu itu arti nya :
Dia tidak ikut dalam menggunjing / mengoya 0rang.
Dia tuli itu arti nya :
Dia tidak suka mendengar hal hal yang tidak baik.
Dia buta itu arti nya :
Dia tidak pernah melihat ke ramaian dunia /hiburan seperti nonton film di biuskop, lihat karouke dan lain lain.
Dia lumpuh itu arti nya :
Dia tidak suka melangkah ke arah yang tidak baik,atau yang tidak ada guna dan faidah nya.
Begitulah anak menantu ku abdul mubarak yang ku maksud dari perkataan ku dulu.

Dan akhir nya kehidupan rumah tangga Abdul mubarak di penuhi kebahagiaan& keberkahan.
Lalu... jadilah  Abdul mubarak sebagai sufi yang terkenal.
Dan dia mempunyai anak yang bernama ABDULLAH...artinya hamba Allah.

Salah khilaf dalam penulisan kata2/ huruf
Mohon maaf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia