Langsung ke konten utama

Tidak ada kebetulan

Semoga Alloh Swt. Yang Maha Menatap, senantiasa memberikan kepada kita taufik dan hidayah. Sungguh tidak ada artinya kita hidup di dunia jika tanpa petunjuk Alloh Swt. Bagai tersesat di hutan belantara yang gelap gulita di malam hari tanpa setitikpun cahaya. Hanya kepada Alloh kita memohon petunjuk dan pertolongan.

Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rosululloh Saw., rosul akhir zaman pembawa cahaya Islam.

Saudaraku, kita harus meyakini bahwa tidak ada satupun kejadian di alam semesta ini yang kebetulan. Tidak ada satupun peristiwa yang sia-sia tanpa makna. Sesungguhnya Alloh Swt. Maha Kuasa, semuanya mutlak ada dalam kekuasaan-Nya.

Saat berjalan, tiba-tiba kaki kita menginjak kulit pisang sehingga kita terpeleset. Mungkin kita langsung menggerutu dan kesal kepada orang yang telah membuang kulit pisang itu sembarangan. Orang tersebut salah jika memang sengaja membuangnya sembarangan. Tapi, ada yang lebih penting untuk kita pikirkan. Yaitu, mengapa dari sekian banyak orang yang lewat, harus kita yang mengalami kejadian itu?

Yakinlah bahwa setiap kejadian di alam ini ada dalam kekuasaan dan pengetahuan Alloh Swt. Kejadian seperti demikian itu bukanlah kebetulan. Tidak akan terjadi jikalau Alloh tidak mengizinkan. Lantas mengapa terjadi pada kita? Di sinilah ujian bagi kita, apakah akan meresponnya dengan mengutuk keadaan, ataukah segera beristighfar mengintrospeksi diri. Bisa jadi ini pengingat dari Alloh Swt., siapa tahu kaki kita sangat jarang melangkah ke masjid untuk sholat berjamaah.

Alloh Swt. berfirman, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 191)

Bahkan, bagi orang yang keyakinannya kepada Alloh sudah lebih kuat dan terlatih, akan mensikapi setiap kejadian sepahit apapun, dengan respon terbaik berupa dzikir dan tafakur. Sehingga ia menjadi orang yang beruntung karena setiap kejadian bisa menjadi wasilah mendekatkan diri kepada Alloh Swt. Semakin ia melatih diri dengan cara seperti ini, maka semakin Alloh Swt. mencintainya. Semakin ia sabar, semakin Alloh ridho kepadanya, semakin Alloh memudahkan setiap urusannya. MaasyaaAlloh!

Seekor lalat. Serangga kecil yang seringkali berada di tempat kotor, mungkin selalu kita anggap remeh tak berarti. Kehadirannya sambil lalu saja, seringkali luput dari tafakur kita. Padahal, secara ilmiah terbukti bahwa setiap lalat hinggap di satu titik tempat, maka akan ada perubahan zat kimia di tempat itu yang disebabkan enzim yang di bawa lalat itu. Dan, hal ini sudah dijelaskan oleh Alloh Swt, “..Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tidaklah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu..” (QS. Al Hajj [22] : 73).

Saudaraku, sungguh tak ada yang kebetulan di dunia ini dan tak ada yang sia-sia. Ada kekuasaan Alloh di balik setiap peristiwa dan selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Sekecil apapun kejadian, semoga bisa menjadi bahan introspeksi diri, bahan tafakur bagi kita, dan sarana mendekatkan diri kepada Alloh Swt. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia