Langsung ke konten utama

Saat Alloh menyembunyikan

Alhamdulillah! Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Baik, memberikan kekuatan kepada kita sehingga kita termasuk ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang istiqomah menjaga kebersihan hati. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, pernahkah terbayang oleh kita bagaimana jika Alloh Swt. langsung menjatuhkan balasan atas setiap maksiat yang kita lakukan? Sekali mata kita bermaksiat dengan melihat yang bukan haknya, misalnya Alloh langsung ambil kemampuan penglihatan kita. Jika demikian, tentu akan banyak manusia di dunia ini yang mengalami tuna netra. Belum dengan maksiat-maksiat lain yang dilakukan oleh anggota tubuh lainnya.

Namun, Alloh Swt. tidak demikian. Mengapa? Alloh Swt. menyembunyikan dahulu atau menunda balasan-Nya untuk memberikan kita kesempatan bertaubat. Padahal kalau Alloh mau hitung-hitungan, tentu kita ini sudah hancur sejak dahulu disebabkan kemaksiatan yang kita lakukan. Alloh menyembunyikan dahulu balasan-Nya supaya kita tidak putus asa terhadap rohmat-Nya.

Alloh Swt. juga menyembunyikan keridhoan-Nya atas ketaatan yang dilakukan hamba-Nya. Mengapa? Karena kalau langsung dan selalu Alloh tampakkan, maka seorang hamba akan mudah untuk ‘ujub dan takabur.

Ada seekor kecoa yang jatuh terlentang sehingga ia tidak bisa berjalan, kemudian kita melihatnya dan membantu dia membalikkan badannya sehingga ia bisa berjalan lagi. Apakah Alloh melihat apa yang kita lakukan itu? Tentu saja melihat. Dan, jika Alloh ridho, maka amal yang sekilas nampak remeh itu bisa bernilai sangat besar di hadapan Alloh Swt.

Ada seorang tua yang kesulitan menyebrang jalan, lalu kita membantunya. Ada orang kebingungan mobilnya mogok, lalu kita bantu mendorongnya. Pasti Alloh Swt. mengetahui dan menyaksikan itu semua. Namun, Alloh sembunyikan keridhoan-Nya, Alloh sembunyikan balasan kebaikan untuk kita saat itu, supaya kita terus termotivasi untuk beramal sholeh sekalipun amal tersebut nampak kecil di mata kita. Karena amal yang kecil itu bisa bernilai besar dalam pandangan Alloh Swt.

Mengapa Alloh Swt. sembunyikan Lailatul Qodar di sepuluh hari terakhir bulan Romadhon? Supaya ikhtiar kita sempurna dalam beramal dan beribadah di sepuluh hari terakhir. Bayangkan jika sudah diberitahu malam pasti Lailatul Qodar, bisa jadi kita tidak maksimal beribadah di malam-malam sebelumnya.

Alloh Swt. juga menyembunyikan saat-saat mustajab doa di hari Jumat, supaya kita terus mengisi detik-demi detik pada hari tersebut dengan niat, ucapan dan perbuatan terbaik. Alloh Swt. juga menyembunyikan kapan saat kematian kita, supaya setiap saat setiap waktu kita mawas diri menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan mengisi waktu dengan ibadah karena kita yakin bahwa Alloh Swt. bisa mencabut nyawa kita kapan saja dan di mana saja.

Alloh Swt. berfirman, Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr [103] : 1-3)

Oleh karena itu saudaraku, begitu Maha Pemurah Alloh Swt. menyembunyikan dahulu hukuman atas dosa kita, supaya kita bersegera memohon ampun dan bertaubat. Demikian juga Alloh Swt. menyembunyikan keridhoan-Nya agar kita terus semangat beribadah dan beramal sholeh. Semoga kita senantiasa mampu memaksimalkan kesempatan hidup kita di dunia dengan amal perbuatan yang Alloh ridhoi. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia