Langsung ke konten utama

ISTIGHFAR


Istighfar atau Astaghfirullah al-'Adzim merupakan salah satu kalimat istimewa dalam Islam. Satu kalimat yang selalu membahasi lisan Rasulullah saw, diriwayatkan dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari, Rasulullah bersabda :

"Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah (memohon) ampun kepada-Nya, Karena sesungguhnya aku bertaubat sebanyak seratus kali dalam satu hari."

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :
Dari Abu Hurairah RA beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, sesunguhnya aku beristighfar (memohon ampun) kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari." (Hadits Riwayat al-Bukhari)
Bayangkan sosok mulia Rasulullah saja dalam sehari beliau selalu mengucapkan kalimat istighfar minimal 70x atau 100x. Istilah maksum sudah menjadi sifat Rasulullah. Maksum artinya terjaga dari dosa dan kesalahan , dan kemaksuman ini dicabut oleh Allah swt semenjak meninggalnya baginda Rasulullah saw. Beliau yang dijaga dari perbuatan dosa dan dijamin surga oleh Allah saja selalu beristighfar dengan jumlah yang sangat banyak yakni 70 atau 100x dalam seharinya, lantas bagaimana dengan kita yang setiap harinya belum tentu bisa menjaga dosa, apakah juga selalu ber istighfar?

Silahkan pilih kalimat istigfar yang shahih dan sudah diajarkan Rasulullah. Boleh kalimat Astagfirullah, Astagfirullahaladzim, atau Astaghfirullah, wa atubu ilaih atau dzikir istighfar yang shahih lainnya. Pertanyaanya kenapa Rasulullah selalu mengucapkan kalimat istighfar ini secara berulang? Kenapa dzikir ini yang senantiasa membahasi lisan baginda Rasulullah?

Karena istighfar adalah salah satu dzikir multifungsi, yang mempunyai banyak faedah dan keutamaan baik di dunia maupun akhirat. Istighfar tidak hanya melunturkan dosa dan kesalahan kita dan Allah tidak peduli berapa banyak kesalahan dan dosa yang kita perbuat asalkan kita ber istighfar dan meminta ampun kepada Allah maka Allah pasti akan mengampuni dosa dan kesalahan kita, karena Allah memiliki sifat Al-Ghofur yang artinya pemaaf. Selagi kita belum terlambat bertaubat. 

Dari Anas bin Malik radhiallahu‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)
Hadist di atas menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah SWT, bagi hamba-Nya yang mau bertaubat, memohon dan mengharapkan ampunan-Nya. Karena dengan taubat itu, Allah SWT mengampuninya, sehingga terhapuslah dosa-dosa. Setelah bertaubat, tentunya jangan sampai kamu masuk ke dalam lubang yang sama ya.
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az Zumar: 53)

Diantara keutamaan istighfar selain menggugurkan dosa seseorang, yakni :
1. Mendapatkan Ketenangan, Serta Menghilangkan Keresahan Dan Kegelisahan

Kita tidak pernah akan tau kapan kita akan bahagia dan kapan Allah akan mendatangkan kita kesedihan, tapi tak peduli kapan masa itu akan menimpa kita, yang terpenting maka persiapkanlah hati dengan penuh rasa sabar dan ikhlas.
Dan bila ujian-Nya tiba-tiba membuat kita terasa kaku menjalani kehidupan ini, karena kesedihan yang membelenggu, maka tenangkan kegundahan hati dengan istighfar. Perbanyaklah membaca istighfar agar dapat menemukan jalan keluar, mendapatkan ketenangan batin. Sebagaimana keumuman pernyataan Rasulullah :
“Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan dan akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan.
Dan Allah berfirman dalam Q.S Hud (3)
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”

2. Menambahkan Kekuatan

Boleh jadi kalimat istighfar yang kita baca dapat menambah kekuatan kepada diri kita sebagaimana firman Allah dalam Q.S Hud (52)
“Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa".

Maka Rasulullah menyatakan bahwa berbahagialah kepada seorang muslim dan mukmin ketika dalam kehidupan dunianya dia mampu beristighfar dengan banyak dan istiqamah, maka dia akan mendapatkan lembaran kebaikan kehidupan di akhirat kelak karena istighfar yang banyak. Maka sunguh mereka akan kebahagiaan yang sebenar-benarnya.

Inilah alasan kenapa Rasulullah senantiasa membasahi lisannya dengan kalimat istighfar, karena istighfar adalah dzikir multifungsi yang sangat banyak keutamaan dan faedahnya terhadap kita. Semoga kita dapat menginplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita pantas untuk masuk ke surga Allah swt. Aamiin ya rabbal alamin

Penulis :✍️Akhmad Faishal
Ustadz H. Riza Rahman, Lc
Masjid Al-Khairat
Jumat, 11 Desember 2020
-KHUTBAH JUMAT-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia