1. Aqidah yang shahih/tauhid
2. Berbuat baik kepada orang tua
3. Bertaubat
4. Menghidupkan sunnah di dalam kehidupan
5. Membaca Al-Quran
1. AQIDAH YANG SHAHIH/TAUHID
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : “wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba-Nya ?” Mu’adz berkata : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : (yaitu)“hendaknya mereka BERIBADAH kepada-Nya dan TIDAK MENYEKUTUKANNYA dengan sesuatu apapun, (dan) tahukah engkau hak hamba terhadap Allah ?” Mu’adz berkata : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : “Dia tidak akan mengadzab mereka” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadist tersebut terdapat 2 hak Allah atas diri kita, yakni Beribadah kepada-Nya dengan sesuatu apapun dan tidak menyekutukan-Nya. Hak Allah atas hambanya ini wajib ditunaikan bagi seluruh umat islam tanpa terkecuali. Apabila kita sudah menunaikan hak Allah maka Allah pun akan memberikan hak kita.
Bahkan sebelum kematian pun diperintahkan untuk mengucapkan "la ilahailallah". Kalimat itu adalah kalimat tauhid. Dan apabila kita mampu mengucapkannya maka Allah akan memberikan hak kita yakni Allah tidak akan mengadzab kita. Maka tunaikan lah semua hak Allah pada setiap kehidupan
2. BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA
- Kisah Pembunuh dan Baktinya Kepada Ibu -
Begitu bertemu Ibnu Abbas, pria itu pun berkata, “Aku meminang seorang wanita, namun ia menolakku. Lalu ada pria lain yang meminangnya, dan wanita itu menginginkannya. Aku pun cemburu. Maka aku membunuhnya. Apakah aku masih punya kesempatan bertaubat?”
Mengejutkan, jawaban Ibnu ‘Abbas justru tak berkaitan dengan kasus si pria. Sang shahabat justru bertanya, “Apakah ibumu masih hidup?”
Sayangnya ibu si pembunuh telah meninggal dunia. Pria itu pun menjawab, “Tidak.”
Ibnu ‘Abbas pun kemudian berkata, “Jika demikian, maka bertaubatlah kepada Allah dan berbuat baiklah sebisamu.”
Pria itu pun pulang dan melakukan apa yang diajarkan Ibnu ‘Abbas. Namun ‘Atha bin Yasar merasa ganjil setelah mendengar percakapan Ibnu ‘Abbas dan pria si pembunuh. Ia merasa heran dengan jawaban Ibnu ‘Abbas. Membunuh adalah dosa yang sangat besar. Namun apa kaitannya dengan seorang ibu. Apa kaitan dosa membunuh dengan ibu si pembunuh.
Atha pun kemudian bertanya kepada Ibnu ‘Abbas, “Mengapa Anda bertanya tentang ibunya?”
Ibnu ‘Abbas pun menjawab, “Aku tidak mengetahui amalan yang lebih mendekatkan diri kepada Allah melebihi bakti kepada ibu.”
Masya Allah, seorang pelaku pembunuhan, pelaku dosa besar, dapat bertaubat dengan menyesali perbuatannya dan berbakti pada ibunda. Jelaslah bagaimana kedudukan berbakti kepada kedua orang tua. Ibnu ‘Abbas bahkan menyebut bakti kepada ibu sebagai amalan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Komentar
Posting Komentar