Langsung ke konten utama

MATERI DASAR ILMU FIQIH*

BAB II

THARAH

A.     Arti Tharah

Menurut bahasa: Tharah artinya suci atau bersih.

Menurut istilah:  Taharah adalah suci dari hadats dan najis.

B.     Macam-Macam Air

Air yang suci dan dapat digunakan untuk bersuci:

1.      Air sumur

2.      Air hujan

3.      Air sungai

4.      Air laut

5.      Air salju atau air es bila telah mencair

6.      Air embun

7.      Air mata air

C.     Najis

Setiap benda yang dianggap kotor oleh syari’at Islam, dan wajib dibersihkan, karena menjadi penghalang seseorang dalam beribadah pada Allah Swt.

v  Benda-benda yang termasuk najis:

1.      Bangkai

2.      Darah

3.      Nanah

4.      Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur, kecuali air mani.

5.      Anjing dan babi

“Kotor belum tentu najis, najis sudah pasti kotor”.

D.    Istinja

Bembersihkan kubul dan dubur setelah buang air kecil atau buang air besar. Istinja ini hukumnya adalah wajib.

v   Alat yang dapat dipergunakan untuk beristinja:

1)     Air

2)     Batu

3)     Benda-benda yang kasar, kesat dan suci

E.      Mandi

              Bagi orang yang akan shalat, tidak sah shalatnya jika masih mempunyai hadats besar.

              Hadats besar adalah hadats yang disebabkan oleh persetubuhan, keluar mani, haid, nifas, dan melahirkan. Hadats besar dapat dihilangkan dengan mandi junub atau janabat (mandi wajib) hokum mandi ini adalah wajib.

v  Hal-hal yang menyebabkan seseorang wajib mandi:

1)     Bersetubuh

2)     Keluar air mani

3)     Mati (meninggal) yang bukan mati syahid

4)     Selesai haid (menstruasi)

5)     Selesai nifas

6)     Wiladah

F.      Wudhu

Menurut bahasa: wudhu artinya bersih dan indah.

 Menurut istilah: whudhu adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan cara tertentu, yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadats kecil. Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya shalat.

Niat wudhu:

“aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah ta’ala”.

v  Syarat-syarat Wudhu

1)     Beragama islam

2)     Tamyiz

3)     Tidak mempunyai hadats besar

4)     Dengar air suci dan dapat mensucikan (air mutlak)

5)     Tak ada benda yang dapat menghalangi sampainya air ke kulit, misalnya getah, sisik ikan, cat dan yang sejenisnya.

v  Rukun Wudhu

1)     Niat

2)     Membasuh muka membasuh kedua tangan sampai siku

3)     Mengusap sebagian kepala

4)     Membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki

5)     Tertib (berurutan)

G.     Tayamum

Tayamum adalah menyapu debu yang suci ke muka dan dua tangan hingga siku dengan beberapa syarat tertentu.

Fungsinya adalah sebagai pengganti wudhu dalam keadaan tertentu sebagai rukhsah (keringanan) dari Allah SWT.

v  Syarat tayamum

1)     Adanya uzur karena berpergian (jika sukar memperoleh air).

2)     Berhalangan menggunakan air

3)     Telah tiba waktu shalat

4)     Telah berusaha mencari air pada saat waktu shalat tiba, tetapi tidak mendapatkannya.

5)     Dengan tanah/debu yang suci.

*WALLOHU'ALAM BISHOWAB*
_______________________________________________
                         *Semoga bermanfaat*              
              •┈•●●●◎❅❀❦❖❖❦❀❅◎●●●•┈•

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia