Senin, 23 Januari 2017

Keutamaan Sahur

Sahur adalah hidangan penuh berkah.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bersahurlah kalian, karena dalam makan sahur itu ada keberkahan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikan keberkahan pada makan sahur dan takaran.” (Hadits hasan; diriwayatkan asy-Syairazi dalam al-Alqab dan ath-Thabrani dalam Musnad Syamiyin)

Allah dan para malaikat memberikan salawat kepada orang yang bersahur.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sahur adalah hidangan penuh berkah. Karena itu, janganlah kalian tinggalkan, meskipun hanya dengan menelan seteguk air. Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya memberikan salawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad; dishahihkan oleh Syu'aib al-Arnauth)

Makan sahur merupakan pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab.

Dari Amr bin 'Ash radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)

Hidangan untuk Sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hidangan terbaik untuk makan sahur bagi seorang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Daud; dishahihkan oleh al-Albani)

Mengakhirkan Makan Sahur

Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Umatku akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerahkan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad)

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Kami pernah bersahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau melaksanakan shalat subuh.” Anas bertanya, “Berapa jarak antara azan dengan sahur?” Zaid menjawab, “Sekitar 50 ayat.” (HR. Al-Bukhari)

Mendengar Azan Subuh sementara Sepiring Makanan Masih di Tangan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang mendengar azan dan sepiring makanan ada di tangannya, maka janganlah dia meletakkannya sampai dia selesaikan kebutuhannya.” (Hadits hasan shahih; riwayat Abu Daud)

Catatan: Barangsiapa yang makan dengan keyakinan bahwa waktu itu masih malam, kemudian setelah itu dia sadar bahwa ternyata sudah masuk subuh, maka puasanya sah dan tidak wajib melakukan qadha'.

Waktu Sahur Merupakan Waktu Istigfar dan Berdoa

Allah berfirman, yaitu menceritakan tentang sifat ahli surga (yang artinya), “Merekalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin beristigfar di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar