Ibn ‘Aṭā’illāh al-Sakandarī berkata dalam al-Ḥikam:
‘Tidaklah seorang hamba itu mencintai sesuatu kecuali karena padanya ada pancaran dari sifat Nabi Saw
Maka kerinduan manusia pada hakikatnya berujung pada beliau. Karena beliau-lah rahmat yang Allah turunkan, sebagaimana firman-Nya:
وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ
"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiyā’: 107).
Di sanalah setiap hati yang gersang menemukan oase, setiap rindu menemukan muaranya, dan setiap cinta menemukan kiblatnya, di sana lah ruang rindu, tempat pecinta dan kekasih bertemu.
Komentar
Posting Komentar