Langsung ke konten utama

BAGAIMANA CARA MENGATASI JIKA BERHEMBUS BISIKAN SYAITHAN YANG MENYELIMUTI HATI KITA❓


➡ Langkah-langkahnya telah dibimbing oleh Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam :

1⃣ Berkata: Aamantu Billaahi wa Rosuulihi (Aku Beriman kepada Allah dan Rasul-RasulNya) Atau berkata: Allahu Ahad, Allaahus Shomad, Lam Yalid wa lam Yuulad wa lam yakun lahu Kufwan Ahad.

2⃣ Berta’awwudz (Memohon Perlindungan kepada Allah dari syaithan) dengan Mengucapkan: A’udzu Billahi Minasy Syaithoonir Rojiim.

3⃣ Sedikit Meludah pada Arah Kirinya 3 Kali.

4⃣ Berhenti dari Memikirkan Hal itu.

يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ

💎 "Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian kemudian berkata: 'Siapa yang menciptakan ini..siapa yang menciptakan ini..
Sampai ia berkata: 'Siapa yang menciptakan Tuhanmu.'
Jika telah sampai hal itu, Berlindunglah kepada Allah (Taawudz) dan Berhentilah."
(H.R alBukhari no 3034 dan Muslim no 191).

يَأْتِي الشَّيْطَانُ الْإِنْسَانَ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ فَيَقُولُ اللَّهُ ثُمَّ يَقُولُ مَنْ خَلَقَ الْأَرْضَ فَيَقُولُ اللَّهُ حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ اللَّهَ فَإِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ ذَلِكَ فَلْيَقُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ

💎 "Syaithan mendatangi manusia kemudian berkata: 'Siapa yang menciptakan langit?'
Ia berkata: 'Allah.'
Kemudian (syaithan) berkata: 'Siapa yang menciptakan bumi.'
Ia berkata : 'Allah.'
Sampai (syaithan) berkata: 'Siapa yang menciptakan Allah?'
Jika salah seorang dari kalian mengalami hal itu, ucapkanlah: 'Aamantu Billahi wa Rosuulihi (Aku Beriman kepada Allah dan RasulNya)."
(H.R Ahmad dan atThobarony, dishahihkan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahihul Jami’).

يُوشِكُ النَّاسُ يَتَسَاءَلُونَ بَيْنَهُمْ، حَتَّى يَقُولَ قَائِلُهُمْ: هَذَا اللَّهُ خَلَقَ الْخَلْقَ، فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ؟ فَإِذَا قَالُوا ذَلِكَ، فَقُولُوا: {اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ، وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ} ، ثُمَّ لْيَتْفُلْ أَحَدُكُمْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا، وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ

💎 "Hampir-hampir saja manusia akan saling bertanya satu sama lain, hingga ada yang berkata: Allah menciptakan makhluk. Siapakah yang menciptakan Allah Azza wa Jalla? Jika mereka berkata demikian ucapkanlah: Allahu Ahad, Allaahus shomad, lam yalid walam yuulad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad. Kemudian (sedikit) Meludahlah ke kiri 3 kali dan Bertaawwudz (Memohon Perlindungan kepada Allah) dari syaithan."
(H.R Abu Dawud, anNasaai, Ibnussunni, Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al-Albany).

~~

📒 Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani Rahimahullah (Murid Imam Asy-Syafii Rahimahullah)"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia