Langsung ke konten utama

kajian malam selasa

Selasa 14 Juni 2022
Malam Arba Kitab Al Hikam Ibnu Ata illah
Terkadang malu orang yg ma'rifat itu melaporkan hajat nya kepada Allah. Karna dia sudah merasa cukup dengan apa yg dikehendaki. Maka bagaimana tidak malu bahwa dia melaporkan hajat nya kepada makhluk(manusia). Terkadang mendatang akan orang ma'rifat satu keadaan yg membuat nya tenggelam dalam ke agungan Allah. Mereka musyahadah dengan ilmu nya Allah. Mereka menyaksikan apa yg Allah kehendaki itu pasti terjadi. Mereka menyaksikan Allah maha berkehendak dan maha kuasa Allah maha bijaksana. Dalam keadaan kritis pun mereka tidak meminta kepada Allah. Lalu mereka sibukkan dengan dzikir membaca Alqur an. Bersholawat. Membantu orang.

Mereka tidak berdoa kepada Allah. Maka pasti lah Allah memberi kepada nya yg lebih Afdal dari orang orang yg berdoa. Jadi saat kita susah saat kita sengsara. Jika kita melihat Allah maha tahu maka saat itu kita bawa baca Al qur an. Padahal kita banyak masalah. Kita baca Lahaula. Baca sholawat. Tapi syarat nya waktu kita menyaksikan ke agungan Allah yaitu maha Mengetahui maha berkehendak dan lain sebagainya.
Jar Tuhan dalam hadist qudsi siapa yg sibuk berdzikir kada sempat berdoa maka aku beri lebih dari orang yg berdoa . Jibril AS mendatangi Nabi Ibrahim sewaktu dilontarkan ke api. Mungkin kita berfikir beliau di bakar kaya di siram bensin bukan seperti itu. Beliau dilempar pakai alat pelempar seperti ketapel. Ujar Jibril pian perlu bantuan ku kah? Kada. Aku perlu wan Allah. Jar Jibril lakasi badoa jar Nabi Ibrahim ku kada perlu berdoa Aku Tahu Allah maha mengetahui. Lalu beliau membaca حسبي الله ونعم الوكيل Maka jadilah api itu dingin dan keselamatan untuk Nabi Ibrahim.
Sebagai mana jua terjadi kepada Nabi kita dan para sahabat. Datang orang memberi kabar bahwa abu sufiyan menyiapkan pasukan yg besar untuk menyerang kaum muslimin di madinah. Lalu Nabi dan Sahabat membaca حسبي الله ونعم الوكيل
Maka Nabi dan kaum muslimin menang dan membawa ganimah. Imam Syadzili berkata Barang siapa yg ingin Allah cukupkan urusan dunia Allah lindungi dari kejahatan Allah cintakan makhluk kepada nya Allah Kayakan dari keluasan Anugerah nya hendaklah membaca

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia