Langsung ke konten utama

CIRI-CIRI WALI

Kadang kadang Allah itu Bertadzalli lawan walinya itu dengan Jalalnya (Kerasnya), janganlah kita menegah akan duduk dengan wali wali itu (Jangan perajuan), karna disitu akan keluar ilmu ilmu Rahasia.
-Peguruan dan wali wali itu mereka adalah orang yang sangat kasih sayang, jadi kada mungkin mereka meulah kita masuk kedalam kemudharatan.
-Ketika kita behadapan lawan Wali, jangan sampai Jalalnya (Kerasnya atau Tegasnya) itu meulah kita Bukah atau Bejauh, mun kita bejauh Rugi kita.
-Sesungguhnya Langit dan Bumi itu mereka beradab lawan Wali Wali Allah, karena mereka pinandu.
-Jar Allah amun kada berkat wali wali, bumi ini akan Rumbih, menjadi lautan.
-Adab kita sebagai orang Banua kepada wali wali itu adalah Mehauli dan menziarahi mereka, agar daerah kita itu selamatan.
-Mun kita kada menghormati Wali, maka urusannya langsung lawan Allah.
-Emang sepenglihatan kita langit itu kada betihang, padahal langit itu memiliki Tihang, yaitu para Aulia dan wali wali Allah.
-Apabila Tuan Guru meninggal, maka langitpun akan sedih dan menangis, karna telah hilang dan lepas Tihang langit sebuting.
-Peguruan itu menyadarkan kita supaya kita jangan terlena lawan dunia, Nafsu dan Pergaulan yang meulah kita semakin jauh dan lupa lawan Allah.
-Peguruan kita itu menarik dan membawa kita semakin parak dan kenal lawan Allah dan Rasulullah.
-Hanya Rasulullah yang kawa Menembus Sidratul Muntaha.
-Wali itu kalau dilangit seakan akan menjadi Tihangnya langit dan kalau dibumi seakan akan menjadi Pasaknya Bumi.
-Tidak akan mengenal kewalian kecuali orang itu juga Wali Allah.
-Ciri Wali Abdal itu mereka tidak memiki keturunan (Kada bisi anak), dan Cirinya inggih Pun Terus lawan apa yang di bari Allah, seperti Abah Haji (Guru Zuhdi), sidin orangnya inggih pun terus apakah ujar Allah, kadada dimuntung sidin tuh keluar kata Kenapa, kayapa dan sama Apa, karna Wali Abdal itu kada pernah Protes apapun yang diberi Allah.
-Kita sudah kada kawa mencapai akan mereka (Wali Allah), cinta dan percaya barang lawan mereka para Wali Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia