Langsung ke konten utama

AKIBAT BANYAK MEMANDANG DENGAN PANDANGAN YANG LIAR


Berlebihan memandang dengan mata menimbulkan anggapan indah terhadap apa yang dipandang dan bertautnya hati yang memandang kepada obyek yang dipandangnya. Selanjutnya munculah berbagai kerusakan dalam hatinya. Diantaranya :

☝Pertama, diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ,
“ Pandangan itu adalah panah beracun iblis. Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah azza wa jalla, Dia akan berikan kepadanya kenikmatan dalam hatinya yang akan ia rasakan sampai bertemu denganNya.” (HR. At-Thabrani VII/63 ).

☝Kedua, masuknya setan ketika seseorang memandang.

☝Sesungguhnya masuknya setan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke ruang hampa .

☝Syaitan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati.

☝Kemudian mengobral janji dan angan-angan.

☝Lalu ia nyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat.

☝Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa adanya gambaran wujud yang dipandangnya .

☝Ketiga, pandangan itu menyibukkan hati, menjadikannya lupa akan hal-hal yang bermanfaat baginya, dan menjadi penghalang antara keduanya.

☝Akhirnya, urusannya pun jadi kacau, ia selalu lalai dan mengikuti hawa nafsunya.

☝Allah azza wa jalla berfirman, “Dan janganlah kamu taat kepada orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta urusannya kacau-balau.” (QS. Al-Kahfi: 28 ) .

☝Demikianlah, melepaskan pandangan secara bebas mengakibatkan tiga bencana tersebut .

☝Para pakar akhlak bertutur, “Antara mata dan hati ada kaitan eratnya. Bila mata telah rusak dan hancur, maka hati pun rusak dan hancur.

☝Hati seperti ini ibarat tempat sampah yang berisikan najis, kotoran dan sisa-sisa yang menjijikkan. Ia tidak layak dihuni oleh ma'rifatullah, mahabbatullah, inabah kepadaNya, ketundukkan kepadaNya dan kegembiraan berada di dekatNya. Penghuninya adalah hal-hal yang menjadi kebalikannya .

☝Membiarkan pandangan lepas adalah kemaksiatan kepada Allah azza wa jalla, karena ,firmanNya
“ Katakanlah kepada orang-orang yang beriman agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nur: 30 ) .

☝Membiarkan pandangan bebas lepas, berarti memasukkan kegelapan ke dalam hati. Sebagaimana menundukkan pandangan karena Allah berarti memasukkan cahaya ke dalamnya .

☝Bila hati telah bersinar, berbagai amal kebajikan akan berdatangan dari berbagai penjuru untuk dilaksanakan.

☝Sebagaimana bila ia gelap, berbagai bencana dan keburukan pun akan berdatangan dari berbagai tempat .

☝Membiarkan pandangan lepas juga menjadikan hati buta, tidak dapat membedakan antara yang hak dari yang batil dan yang sunnah dari yang bid'ah.

☝Tunduknya pandangan karena Allah akan membuahkan firasat yang benar yang dapat menjadi pembeda.

☝Salah seorang yang shalih berkata, “Barangsiapa mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi batinnya dengan selalu bermuraqabah, menjaga pandangannya dari yang diharamkan, menjaga dirinya dari yang syubhat dan hanya memakan yang halal, firasatnya tidak akan keliru ”.

☝Balasan itu setimpal dengan amal. Barangsiapa menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah azza wa jalla, niscaya Allah akan mencemerlangkan cahaya bashirahnya.

Sumber : "Melumpuhkan Senjata Syaitan" oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia