Langsung ke konten utama

AGAR MUSIBAH ANDA BERPAHALA.... AGAR KESEDIHAN ANDA SEAKAN TIADA



☄ Seringkali seseorang sangat sedih ketika kehilangan uang, atau didenda, atau kecurian, atau dibegal, atau musibah lainnya...

☄ Memang ini manusiawi, tapi alangkah ruginya bila kita tidak mendapatkan pahala darinya... Dan alangkah terobatinya hati ini bila dengannya kita mendapatkan pahala.

☄ Dan itulah yang diinginkan oleh Agama Islam yang mulia ini, cobalah renungkan beberapa syariat berikut ini:

1⃣ Dzikir saat musibah menimpa.

قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَل

"Ini adalah takdir Allah, apapun yang Dia kehendaki, pasti Dia lakukan."

☄ Ulangilah dzikir ini beberapa kali dan ingatkan diri Anda akan kandungan maknanya, hingga Anda benar-benar meresapinya.

☄ Tidak lain, agar hati Anda rela dengan apa yang terjadi, karena itu adalah putusan Allah yang harus berjalan sesuai kehendakNya, dan Dia telah memberikan banyak kenikmatan di sepanjang hidup Anda.

☄ Sungguh tidak ada pilihan yang lebih baik saat musibah menimpa, kecuali menjalankan dua syariat berikut ini:

2⃣ Doa saat tertimpa musibah.

اَللَّهُمَّ اأْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا


"Ya Allah berikanlah PAHALA kepadaku karena musibahku, dan berikanlah ganti untukku sesuatu yang lebih baik darinya".

☄ Alangkah pas dan baiknya doa ini, cobalah mengulang-ulangnya saat tertimpa musibah... sehingga doa Anda dikabulkan, dan Anda mendapatkan pahala, sekaligus ganti yang lebih baik dariNya.

3⃣ Bersabar dalam menghadapinya.

☄ Ini bukan berarti pasrah, namun menerima musibah tersebut dengan lapang dada, sembari melakukan perbaikan keadaan semampunya.

☄ Ini juga akan mendatangkan pahala dan kebaikan, tentunya kita masih ingat sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:

"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, semua keadaannya adalah kebaikan.

☄ Jika dia mendapatkan kenikmatan; dia bersyukur, maka itu adalah kebaikan untuknya.

☄ Sebaliknya, bila dia tertimpa musibah, dia BERSABAR, maka itupun menjadi kebaikan untuknya."

☄ Sungguh, tiga syariat yang mendatangkan kebaikan untuk umat Islam saat musibah menimpa: mulai dari ketegaran jiwa, pahala yang akan kekal selamanya, dan ganti yang lebih baik saat di dunia.

☄ Intinya, saat musibah menimpa... berdzikirlah, berdoalah, dan bersabarlah, sehingga kita mendapatkan kebaikan di akherat dan juga di dunia.

📝 Ustadz Musyaffa Ad Dariny', حفظه الله تعالى

📂 *Editor : Admin MNM Asy-Syamil.com*


•┈•◎❅❀❦❖🌺💠🌺💠🌺❖❦❀❅◎•┈•
📮 *MUTIARA NASEHAT MUSLIMAH*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia