Langsung ke konten utama

PERKATAAN BIJAK BAGI SUAMI

*PERKATAAN BIJAK BAGI SUAMI "JANTAN"*
(sudahkah engkau tutupi aurat istrimu)

Allah Ta'ala  berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

✅  Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allâh, mudah-mudahan mereka ingat.” [Qs. al-A’raaf/7: 26]

Hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, bahwasanya Asma’ binti Abu Bakar Radhiyallahu anhuma datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian yang tipis, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling darinya dengan bersabda:

يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيْضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلاَّ هَذَا وَهَذَا، وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ.

🌴  Wahai Asma! Sesungguhnya jika seorang wanita telah mencapai haidh, maka tidak boleh dilihat darinya kecuali ini dan ini. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangan.
(HR. Abu Dawud no. 4104, Dihasankan Syaikh Al Albani rahimahullah karena ada beberapa penguatnya. Lihat kitab Jilbaabul Mar-atil Muslimah hlm. 57-60).

➖➖➖

Satu Madrasah di daerah 'Ar'ur Utara Saudi Arabia memasang papan tulisan bertuliskan:

تعرف رجولة الرجل من عباءة أهله، فمن لا يقدر ستر أهله أمام الناس لا يقدر عليهم في بيته، حقيقةً لا يستطيع (أحد) إنكارها في هذا الزمان

Engkau akan mengetahui kejantanan seorang laki-laki (berdasarkan) dari pakaian syar'i yang dipakai istrinya (keluarganya) maka barangsiapa tidak mampu untuk menutup aurat istrinya dihadapan manusia maka diapun tak akan sanggup mengatur keluarganya dirumahnya

... Sebuah Fenomena nyata yang tidak mungkin bisa diingkari (oleh seorangpun) pada zaman ini ...

Faidah Madrasah
Jamilah as-Syahri


Semoga Allah memudahkan kita untuk senantiasa menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka.

semoga bermanfaat.

🍫 Ustadz Abu Usaid Zaki Rakhmawan -hafizhahullah-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia