Kajian Ba'da subuh
Tempat : Masjid Al Amin
Penceramah : Ustad Mas'udi HS
Hari : Arba
Tanggal : 28 Rabiul akhir 1441 / 24 Desember 2019
*1. Mengadakan pendustaan terhadap Allah*
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰ يٰتِنَا وَا سْتَكْبَرُوْا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ اَبْوَا بُ السَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُوْنَ الْجَـنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِيْ سَمِّ الْخِيَا طِ ۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُجْرِمِيْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 40)
Ada tiga penghancur paling ampuh yang membuat manusia tak berdaya dan membuatnya tersungkur dalam kehinaan baik di dunia , di mata manusia, dan di akhirat, di sisi Allah. Ketiga hal itu adalah harta, tahta dan wanita.
Allah SWT berfirman:
وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَ
"Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak (pula)."
(QS. Al-Qalam 68: Ayat 9)
Mereka berharap kita bersifat lunak terhadap mereka, dgn mengharap bertoleransi terhadap iman dgn mengucapkan keselamatan kpd mereka, dgn begitu mereka pun bersikap lunak kpd kita.
Sesungguhnya Dalam islam TDK ada toleransi terhadap iman, aqidah dan tauhid
Islam mengajarkan kpd kita toleransi terhadap mereka
pd saat muamalah terhadap urusan dunia, bertetangga, jual beli, berbisnis dan lain2, tetapi menyangkut masalah aqidah, menyangkut masalah tauhid dan menyangkut masalah keyakinan tdk ada toleransi terhadap agama lain.
*2. Orang yg sombong*
Allah SWT berfirman:
وَاِ ذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰ دَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ اَبٰى وَا سْتَكْبَرَ ۖ وَكَا نَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 34)
Allah SWT berfirman:
وَاِ ذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰ دَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ كَا نَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖ ۗ اَفَتَـتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗۤ اَوْلِيَآءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَـكُمْ عَدُوٌّ ۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 50)
Dalil diatas menjelaskan bagaimana sombongnya iblis ketika menolak perintah Allah Ta’ala untuk bersujud kepada Adam karena kesombongan bahwa dirinya lebih mulia daripada Adam. Iblis menganggap bahwa hanya malaikat yang layak untuk melaksanakan perintah tersebut, bukan dirinya. Sehingga iblis pun menentang perintah Allah Ta’ala, tidak mau tunduk.
Karena sombong nya iblis membawa dia dgn kekafiran.
*3. Berpaling dari ayat Allah dan sunah*
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ مَكَّنّٰهُمْ فِيْمَاۤ اِنْ مَّكَّنّٰكُمْ فِيْهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَّاَبْصَا رًا وَّاَفْئِدَةً ۖ فَمَاۤ اَغْنٰى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلَاۤ اَبْصَا رُهُمْ وَلَاۤ اَفْئِدَتُهُمْ مِّنْ شَيْءٍ اِذْ كَا نُوْا يَجْحَدُوْنَ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ وَحَا قَ بِهِمْ مَّا كَا نُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ
"Dan sungguh, Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kemakmuran dan kekuatan) yang belum pernah Kami berikan kepada kamu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka (selalu) mengingkari ayat-ayat Allah, dan (ancaman) azab yang dahulu mereka olok-olokkan telah mengepung mereka."
(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 26)
*4. Ragu terhadap Allah dan rasul*
Allah Ta’ala berfirman:
( وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا * وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا * قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا) الكهف/ 35 – 37 .
“Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu." Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?.” QS. Al-Kahfi: 35-37.
Syekh Abdul Aziz Ar-Rojihi hafidhahullah mengatakan, “Seseorang dihukumi kafir dengan keraguannya. Kalau dia ragu akan Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Surga atau neraka. Seraya dia mengatakan, “Saya tidak mengetahui apa ada surga atau tidak ada surga. Apa ada neraka atau tidak ada neraka? Dihukumi kafir dengan keraguan semacam ini.
*5. Munafik*
Munafik ada 2 ( dua ) macam
1. Munafik Akbar
nifaq akbar (nifak besar) berarti “seseorang yang menampakkan keimanan kepada Allah, malaikat, kitab, para rasul, dan hari akhir, namun kondisi batinnya bertentangan dengan semua hal tersebut atau sebagiannya.”
Dengan kata lain, orang munafik adalah orang yang menampakkan Islam secara lahiriyah di hadapan kaum muslimin, menampakkan bahwa dirinya adalah seorang muslim, dan bisa jadi menampakkan sebagian amal ibadah seperti shalat, puasa dan zakat, akan tetapi hatinya pada hakikatnya tidak beriman.
2. Munafik kecil
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari )
Wallahu a'lam bishawab
Komentar
Posting Komentar