Langsung ke konten utama

HUKUM SHALAT BERJAMAAH

*Syarah Umdatul Ahkam*
*Hadits ke: 57*
*Bab : HUKUM SHALAT BERJAMAAH*

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أثقل صلاة على المنافقين : صلاة العشاء وصلاة الفجر ، ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبوا ، ولقد هممت أن آمر بالصلاة فتُقام ، ثم آمر رجلا فيصلي بالناس ، ثم أنطلق معي برجال معهم حزم من حطب إلى قوم لا يشهدون الصلاة فأحرق عليهم بيوتهم بالنار
Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, Rosullah ﷺ bersabda:
_"Shalat paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat fajar (subuh), sekiranya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatangi meskipun dengan merangkak. Dan sungguh saya berkeinginan untuk memerintahkan shalat agar diiqomahkan, kemudian saya perintahkan seseorang mengimami manusia, kemudian saya berangkat bersama beberapa pria, bersama mereka ikatan-ikatan kayu bakar menuju kaum yang tidak menghadiri shalat, lalu saya membakar rumah-rumah mereka dengan api"_
(HR. al-Bukhari: 6797, Muslim: 651)

📚 *Diantara faedah-faedah hadits ini*:
1__ Semua shalat adalah berat bagi orang-orang munafik, namun yang paling berat bagi mereka adalah shalat isya dan shalat fajar.
2__ Beratnya shalat atas seseorang menunjukkan bahwa dalam hatinya ada sifat munafik. Hendaknya setiap orang bersegera membebaskan dirinya.
3__ Besarnya Keutamaan shalat isya & fajar secara berjamaah, keduanya sangat patut didatangi meskipun harus merangkak.
4__ Kewajiban shalat berjamaah bagi pria. Karena Nabi hendak membakar rumah-rumah mereka yang tidak datang shalat berjamaah dan mereka berada di dalamnya. Nabi tidak akan berniat memberikan hukuman seperti itu kalau perintah itu bukan perkara yang wajib.

➖✍ ➖
Disarikan oleh Al-Faqiru ilallah Jumantoro Abu Kayyisah dari :
_Tanbihu al-Afham Syarhu 'Umdatil Ahkam_ (Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah).
▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia