Artinya: Membenarkan bahwasanya Allah SWT telah menetapkan sesuatu kebaikan dan keburukan itu sejak azali lagi sebelum semua makhluk diciptakan. Maka tidak akan mendapat daripada kebaikan dan keburukan, manfaat atau mudarat melainkan dengan qada' dan qadar serta kehendak dan ketentuan dari-Nya. Apa jua yang dikehendaki-Nya berlaku pasti akan berlaku. Dan apa yang tidak Allah kehendaki untuk terjadi maka tidak akan terjadi.
Firman Allah SWT:
*إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ*
_"Sesungguhnya Kami menciptakan tiap-tiap sesuatu menurut takdir (yang telah ditentukan)."_ (QS. Al-Qamar: 49)
Sesungguhnya Allah SWT yang menjadikan makhluk-makhluk-Nya ini serta amal perbuatan mereka. Dia jugalah yang menetapkan segala rezeki dan kematian mereka dengan anugerah dan karuniaan-Nya semata-mata.
Maka seluruh perbuatan hamba-hamba sama ada berlaku secara pilihan atau keterpaksaan, adalah ciptaan Allah SWT. Akan tetapi, setiap hamba itu mempunyai satu bentuk pilihan untuk melakukan sesuatu perkara itu atau meninggalkannya. Ianya dikenali sebagai _al-kasb_ (usaha). Dengan inilah adanya taklif dan berlakunya pahala atau balasan azab.
Adapun maksiat itu maka tidak boleh ridha dengannya karena Allah tidak meridhainya, dan ia adalah sebagian dari perkara yang ditentukan (oleh individu itu sendiri). Dan perkara yang ditentukan bukanlah ketentuan (Allah).
Firman Allah SWT:
*وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلْكُفْرَ*
_"Dan Allah tidak meridhai bagi hamba-hamba-Nya akan kekufuran."_ (QS. Az-Zumar: 7)
Sesungguhnya Allah SWT akan memberi pahala kepada mereka yang dikehendaki-Nya atas ketaatan mereka dengan karuniaan-Nya dan mengazab mereka yang dikehendaki-Nya atas kemaksiatan mereka dengan keadilan-Nya. Tidak wajib sesuatu pun ke atas Allah kepada mereka dan jangan dipersoalkan tentang semua ketentuan-Nya.
*ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ*
.
[ _Hidayah At-Tholibin Fi Bayan Muhimmat Ad-Din_ lil Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Da'illallah Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith ]
Komentar
Posting Komentar