Langsung ke konten utama

Postingan

FOTOMU, MELUKAI DIRIKU DAN JUGA DIRIMU

Saudariku salihah,.... Era medsos, hampir dipastikan tak lepas dari foto. Makan di warung jepret, dipost, dishare.. Jalan-jalan jepret, dipost, dishare.. Disawah, Di pantai, Dikantor, Dirumah, Di toko, Di jalan raya, Sampaipun tempat-tempat pribadi lagi privasi, Semua diabadikan dalam foto. Yang tua sampai yang muda, Laki-laki dan wanita, Tak tertinggal anak-anak dan balita, Semua ada di foto. Kegiatan positip sampai yang negatif, Perempuan laki-laki yang bukan mahrom duduk bercengkrama, Laki-laki memeluk wanita, Foto tubuh yang hampir terbuka, Foto wanita pakaian tapi telanjang, Ketat, tipis dan transparan. Malu....? Hampir rasa malu tak berlaku lagi di jaman ini, Kecuali bagi mereka yang Allah rahmati. Saudariku salihah,.... Tidak ada yang aku takutkan kecuali dua hal ini: 1. Akan ditulis di lembaran amalmu sebagai mujahirun bil ma’ashi (orang yang terang-terangan melakukan maksiat). Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Setiap umatku akan mendapat ampunan kecuali mu
Postingan terbaru

mewarnai

Hukum Jika Cinta Melebihi Batas Menurut Syekh Ali Jaber

Melalui kanal YouTube-nya, Syekh Ali Jaber menyampaikan bahwa tidak dibenarkan mencintai sesuatu hingga melebihi batas kewajaran. Cintailah sesuatu sesuai kadarnya. Syekh Ali Jaber sendiri dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang begitu menyentuh jiwa. Termasuk ceramah Beliau mengenai cinta yang melebihi batas kewajaran. Adapun ceramah yang disampaikan dalam kanal YouTube-nya mengenai topik tersebut yakni sebagai berikut. "Tidak boleh kita mencintai sesuatu melebihi batas. Seorang anak mencintai ayah wajar. Anak mencintai anak yang wajar-wajar saja. Manusia mencintai dunia wajar. Manusia mencintai harta wajar," tutur Syekh Ali Jaber.

berkawan dan berkumpul dengan orang-orang shalih.

Allâh Azza wa Jalla berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur) Bersabar Dalam Berkawan Dengan Orang Shalih Maupun bagi laki-laki atau perempuanSeorang Muslim hendaknya mencari, bergaul, dan menjadikan laki-laki yang shalih sebagai kawan-kawannya. Dan wanita Muslimah hendaknya mencari, bergaul, dan menjadikan wanita-wanita shalihah sebagai kawan-kawannya. Jangan  merasa rendah bergaul dengan orang-orang yang taat, walaupun mereka orang-orang yang kekurangan secara duniawi, namun mereka memiliki derajat di sisi Allâh Yang Maha Tinggi. Allâh Azza wa Jalla berfirman وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطً

Pengaruh Pergaulan dengan orang baik & buruk.

Pergaulan akan mempengaruhi pemikiran seseorang, lebih-lebih keimanannya. Seseorang dapat menjual iman, karena tergiur tipuan kawannya. Sebaliknya, seseorang bisa menjadi orang shalih karena selalu dinasihati teman dekatnya. Maka dari itu, Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR. al Hakim). Yang harus diutamakan kawan adalah orang yang berilmu. Sebab sedikit atau banyak akan mempengaruhi pemikiran kita. Orang baik (ahl al-khoir) adalah orang yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Individu yang baik ini adalah orang yang beradab. Pengamalan adab ini meliputi adab kepada Allah SWT, sebagai tingkatan adab tertinggi. Kemudian adab dengan sesama manusia, kepada ilmu, kepada alam dan sebagainya. Karena orang baik (insan adabi) memberi pencerahan dalam segala aspek bidang kehidupan, maka Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk dekat dan bergaul Sebaliknya, bergaul dengan

Nasehat Salman al-Farisi menjelang wafatnya

        •┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•            *Kisah Sarat Faidah* 💬 Diriwayatkan oleh Tsabit dari Anas رضي الله عنه, bahwa beliau berkata :  اشْتَكَى سَلْمَانُ فَعَادَهُ سَعْدٌ فَرَآهُ يَبْكِي فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ  *⃣ Salman pernah mengeluhkan rasa sakit, lalu Sa'd mengunjungi beliau. Kemudian dia melihat Salman menangis, lantas Sa'd bertanya kepadanya :  مَا يُبْكِيكَ يَا أَخِي؟ أَلَيْسَ قَدْ صَحِبْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ أَلَيْسَ أَلَيْسَ _Mengapa engkau menangis wahai saudaraku? Bukankah kamu telah menemani Rasulullah ﷺ? Bukankah kamu... Dan Bukankah kamu..._ 💬 Salman pun menjawab : مَا أَبْكِي وَاحِدَةً مِنْ اثْنَتَيْنِ مَا أَبْكِي ضِنًّا لِلدُّنْيَا وَلَا كَرَاهِيَةً لِلْآخِرَةِ وَلَكِنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَهِدَ إِلَيَّ عَهْدًا فَمَا أُرَانِي إِلَّا قَدْ تَعَدَّيْتُ  _Saya tidaklah menangis karena satu dari dua hal ini, yaitu :_ 💧 💧dan tidak pula saya menangis lantaran benci dengan akhirat. 👉🏼 _Akan tetap Rasulullah

Jum’at hari penuh barokah

DOA YUK Hari Jum’at hari penuh barokah. Di antara barokah di hari tersebut, Allah Ta’ala memberi satu waktu utama untuk memanjatkan do’a kepada-Nya. Di mana do’a saat itu adalah do’a yang mustajab (mudah diijabahi).  Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاه  ُ “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” [HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852.]  Jadi, mari memperbanyak do’a di selepas Ashr, atau sepanjang hari Jum’at untuk mendapatkan keutamaan terkabulnya  do’a.