Langsung ke konten utama

Kisah Uwais Al Qorni

Uwais Al Qorni tinggal di Yaman bersama ibunya Ia dikenal tak pernah lelah dalam merawat ibunya yang lumpuh diceritakan sang Ibu adalah seorang yang cacat dengan penyakit kusta yang membuat kulitnya menjadi belang-belang Uwais selalu merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya namun hanya satu yang sulit untuk ia kerjakan sang Ibu meminta dapat mengerjakan haji anakku mungkin Ibu tak lama lagi akan bersamamu ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan Haji pinta sang Ibu mendengar itu Uwais termenung dikarenakan perjalanan yang jauh dari Yaman ke Mekah sementara mereka adalah keluarga yang miskin dan tidak mempunyai kendaraan seperti unta pada zamannya dengan hati yang kuatnya ia membeli seekor anak lembu dan setiap pagi yang menggendong bolak-balik anak lembu itu memperkuat tubuhnya ia sempat dikira gila orang di lingkungan dan banyak juga yang menganggapnya aneh setelah 8 bulan berlalu dan musim Haji datang ia memenuhi permintaan sang ibu dengan menggendong berjalan kaki dari Yaman ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji walaupun sangat sulit bagi Uwais Al Qorni baginya keutamaan dirinya adalah merawat dan mengabulkan semua permintaan ibunya ketegarannya tersebut menjadi kisah mulia bagi anak dan ibu semasa zaman Rasulullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia