Langsung ke konten utama

Inilah yang Terjadi pada Tubuh saat Membaca Al Quran Menurut dr. ZAIDUL AKBAR, Ada Efek Luar Biasa

PORTAL JEMBER mengutip dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official bahwa sang dokter mengatakan telah ada penelitian mengenai mekanisme biologi tubuh manusia saat membaca Al Quran.

Saat memulai penjelasannya, dr. Zaidul Akbar menuturkan satu hal yang perlu dipahami oleh umat muslim.

_"Bahwa ayat-ayat Quran, huruf-hurufnya itu penuh keberkahan dari Allah,"_ kata dr. Zaidul.

Selanjutnya, _"pengucapan huruf atau bagaimana huruf-huruf itu terbaca menurut dr. Zaidul ternyata dapat menggetarkan saraf manusia."_

Itulah sebabnya dalam membaca Al Quran ada ilmu-ilmu tersendiri seperti tajwid, ilmu tentang tahsin, serta makhorijul huruf.

*"Ada idzhar, idghom, ikhfa'. Itu semua ketika dibaca itu beda,"*
ujar dr. Zaidul Akbar.

Sang dokter melanjutkan bahwa _"ketika membaca Al Quran dengan makhorijul huruf serta tajwid yang benar, maka akan ada efek yang terasa bagi tubuh dan jiwa."_

dr. Zaidul pun mencontohkan dengan *surah Maryam.* Sebagian besar ayat dalam surah tersebut *diakhiri dengan lafadz 'yaa'.*

Contoh lainnya yaitu *surah Muhammad* yang kebanyakan ayatnya *diakhiri dengan lafadz 'hum'.*

_*"Nah, itu ternyata ngefek ke jiwa kita,"*_
ujar dr. Zaidul Akbar.

Menurut sang dokter, _"ketika jiwa seseorang diberi penekanan huruf-huruf tertentu, maka akan ada efek luar biasa."_

Efek ini masih ditambah lagi dengan getaran-getaran yang terjadi pada saraf.

_*"Bahkan, beberapa jenis tajwid dalam Al Quran yang dibaca itu sebenarnya bisa membuang lendir,"*_
imbuh dr. Zaidul.

Contoh *Tajwid* yang berfungsi membantu membuang lendir menurut dr. Zaidul Akbar yaitu *Ikhfa'* yang _bersifat mendengung._

Oleh sebab itu, kata dr. Zaidul, _"jika seseorang membaca Al Quran dengan benar dan tartil, orang tersebut seharusnya sehat."_

Bagi orang-orang yang belum tartil membaca Al Quran, dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk belajar kepada orang yang dapat mengajar mengaji dengan baik.

Dalam penjelasan selanjutnya tentang hal yang terjadi pada tubuh ketika membaca Al Quran, dr. Zaidul Akbar mengutip surah *Al-Hasyr ayat 21:*

لَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خَٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ ٱللَّهِ

Artinya: *"Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah."*

Dalam ayat ini dikatakan bahwa gunung pun bisa lebur oleh Al Quran. Lalu, bagaimana dengan manusia?

_"Kalau hatinya manusia membaca Quran, mentadaburi Al Quran, yang terjadi adalah dia akan tersungkur, bersujud, dan menangis,"_ 
papar dr. Zaidul Akbar.

Maka dari itu, dr. Zaidul menyarankan :  _"orang-orang yang sekiranya merasa stres, bingung, atau pusing memikirkan sesuatu untuk membaca Al Quran dan menumpahkan tangis di atas sajadahnya."_

_"Kaya plong aja gitu, coba aja,"_
ujar dr. Zaidul Akbar meyakinkan.

Kata sang dokter, Allah menciptakan dua mata manusia salah satunya adalah untuk menguras emosi-emosi buruk yang ada dalam hatinya lewat tangis.

Itulah penjelasan dr. Zaidul Akbar tentang hal-hal yang terjadi pada tubuh manusia ketika membaca Al Quran.

Semoga berkah dan bermanfaat.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia