Langsung ke konten utama

Asmaul Husna ke 57Al Hamiid ( yang Maha Terpuji )


Terpuji Allah ta'ala pada ZatNya, terpuji pada Sifat sifatNya, terpuji pada Nama namaNya, terpuji pada Perbuatan/PenciptaanNya, terpuji pada Hukum hukumNya.

Keterangan !
1. Terpuji Allah pada ZatNya
Karena Zat Allah ta'ala tidak seperti sesuatu apapun yang menyerupai Zat Allah Swt, dan Allah tidak berhajat kepada sesuatu bahkan tiap tiap sesuatu itu berhajat kepada Zat Allah Swt, tidak ada padaNya kekurangan, kelemahan, aib maupun cela.
2. Terpuji pada Sifat sifatNya
Karena Sifat Allah seluruhnya Elok, Kebesaran, Kesempurnaan.
Sifat Allah yang elok seperti Penyayang, Penyantun, Pelindung, Pemberi Rezki.
Sifat kebesaran Allah seperti bisa menyiksa bagi mereka yang ingkar kepadaNya dan Dia penghitung yang Adil.
Allah mempunyai sifat kesempurnaan, tidaklah datang padaNya sifat sifat kelemahan, aib, baik pendengaran, penglihatan, kekuasaan, segala sifat sifat Allah itu Maha sempurna.
3. Terpuji pada Nama namaNya
Asmaul Husna yaitu nama nama yang baik, Allah itu ada nama nama yang baik, semua nama Allah Terpuji.
4. Terpuji pada PerbuatanNya/CiptaanNya
Karena seluruh ciptaan Allah tidak ada kosong dari makna dan hikmahnya.
Namun manusia tidak diberitahu semua tentang ciptaan allah.
" Siapa yang diberitahu hikmah berarti dia diberikan kebaikan yang banyak ".
5. Terpuji pada Hukum hukumNya
Semua hukum Allah Terpuji,
Semua hukum Allah adil, maha suci Allah dari pada zhalim, menganggap keputusan kurang adil berarti kita yang bermasalah ( tidak paham ), dan hukum hukum Allah paling baik hukum dari hukum yang ada, seperti hukum pemerintah maupun hukum adat dll.
Kelihatan/sekilas hukum Allah keras padahal sebenarnya untuk kemaslahatan manusia banyak, seperti hukum potong tangan, hukum membunuh juga dibunuh, hukum berzina dengan dirajam semua hukum itu untuk efek jera terhadap manusia.
Allah yang menciptakan seluruh alam maka tentu Allah lah yang lebih mengetahui.

Manusia satu kesatuan seperti sebatang tubuh, manusia pembunuh, penzina, pencuri sama dianggap Allah seperti penyakit yang menular kepada yang lainnya, maka hukum Allah sebagai penjaga manusia agar selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia