Langsung ke konten utama

Menasihati tetapi Tidak Memberi Contoh

Penanaman akhlak mulia atau instalasi akhlak ke dalam pikiran dan perbuatan anak akan gagal dan praktis tidak berpengaruh apabila orangtua hanya bisa menasihati tanpa memberi contoh. 

Mustahil anak mau menghindari makanan berbahaya apabila orangtuanya mengonsumsi makanan tersebut. Mustahil anak tergerak untuk shalat, padahal orangtuanya sendiri kerap meninggalkan shalat. Kerapkali hal ini menjadi sesuatu yang tidak disadari para orangtua.

Contoh konkret adalah melarang anak-anak untuk merokok. Pada masa kecil dulu ada alasan yang sungguh naif mengapa anak dilarang merokok. Disebutkan bahwa anak-anak belum bisa mencari uang sendiri sehingga mereka dilarang merokok. Alhasil, timbul pemikiran bahwa kelak dewasa, mereka boleh merokok. Kecenderungan lain adalah melarang merokok, tetapi menampakkan aktivitas itu setiap hari kepada anak-anak.
Upaya menasihati tanpa memberi contoh adalah sia-sia. 

Anak akan meng-copy paste (menjiplak dan meniru) perilaku orang yang
paling dikenalnya, yaitu orangtuanya sendiri. Tidak usah heran kalau orangtua kelak melihat perilaku buruknya sendiri dalam diri anaknya.

Hal itu karena kebanyakan dari kita hanya bisa menasihati tanpa mampu memberikan contoh nyata untuk ditiru oleh anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia