Langsung ke konten utama

Kisah Hikmah

Zaman dahulu negeri Mesir adalah salah satu negeri yang sangat kaya dan punya Teknologi tinggi. Rajanya digelar Fir'aun. Raja Fir'aun yg sangat terkenal saat itu memerintah dgn tangan besi. Siapa saja yg berani coba coba mengkritiknya akan mengalami nasib naas. Tidak tanggung tanggung, bahkan hanya karena sebuah mimpi, dia tega mengeluarkan perintah utk membunuh seluruh bayi laki laki bani Israil yg lahir di tahun itu, akibat khawatir kekuasaannya akan dijatuhkan putera Israil itu. Sadis...
.
Puncak kezaliman Fir'aun adalah ketika dia mendakwa dirinya sebagai tuhan. Dia pun memerintahkan seluruh rakyat Mesir agar sujud dan patuh menyembahnya. Sialnya, seluruh rakyatnya dgn jahil, membebek sujud dan menyembah orang itu. Hanya Nabi Musa, Nabi Harun, seluruh bani Israil yang menolak perintahnya itu. Belakangan, dia memerintahkan para ahli sihir utk bertanding dgn Nabi Musa disaksikan oleh seluruh rakyatnya. Dlm pertandingan itu seluruh ahli sihirnya menyerah kalah, dan masuk Islam serta sujud kepada Allah, Tuhan Semesta Alam. Sontak seluruh Tukang Sihir yg tidak mau lagi sujud kepada Fir'aun, dihukum mati secara sadis. Kaki dan tangan dipotong bersilangan dan mereka disalibkan di sepanjang sungai Nil, sebagai ancaman bagi siapa saja yg berani berpaling dari menyembahnya.
.
Bani Israil yg menolak sujud kepada Fir'aun dianggap sebagai pembangkang, keras kepala bahkan pemberontak. Nabi Musa, anak angkat yg berani mengkritiknya, dianggap sebagai provokator. Ujungnya saat bani Israil mau pergi menyeberang Laut Merah meninggalkan negeri Mesir, Fir'aun mengerahkan segenap kekuatannya utk menumpas bani Israil.
Namun Allah berkehendak lain. Allah dgn kekuatanNya menenggelamkan Fir'aun dan seluruh mesin perangnya ke dasar laut.
.
Akhirnya, Fir'aun manusia takabbur itu, serta para tentara dan menterinya, Haman, yg jahil dan memuja kekuasaannya mati tenggelam di Laut Merah, hilang dan musnah bersama kekuasaan sang Raja zalim itu. Dan,  kejahilan rakyat Mesir pun menjadi buah bibir sampai ribuan tahun dan diabadikan di dalam kitab suci al Qur'an, sebagai pelajaran bagi mereka yg berakal.
.
Medan, 11 Januari, 2020,
Tengku Zulkarnain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia