Langsung ke konten utama

BERTAMASYA DI SURGA

Negeri akhirat itu ada 2 pilihan
1. Neraka
2. Surga

Kata Umar bin Khatab klo TDK 3 macam aku lebih memilih mati Dari pada hidup :
1. Manakala dahi ini masih mampu bersujud
2. Manakala aku masih betah duduk dalam sebuah majelis dimana di dalam majelis itu dibicarakan ilmu2 agama.

Org yg duduk di majelis mendapat 4 keutamaan
1. Di doakan para malaikat
2. Malaikat mengelilingi nya
3. Allah berikan ketenangan pd dirinya
4. Allah sebut namanya satu persatu dihadapan malaikat

3. Selama kaki aku masih bisa melangkah utk berjihad kpd Allah SWT

Suasana surga yg dijanjikan Allah dalam firman-nya

Allah SWT berfirman QS. Al-Insan 76: Ayat 13-18

مُّتَّكِئِـيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَ رَآئِكِ ۚ لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًا ۚ 

"di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 13)

وَدَا نِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا

"Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 14)

وَيُطَا فُ عَلَيْهِمْ بِاٰ نِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَا بٍ كَا نَتْ قَوَا رِيْرَاۡ

"Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,"
(QS. Al-Insan 76: Ayat 15)

قَوَا رِيْرَاۡمِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا

"kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka)."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 16)

وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَا نَ مِزَا جُهَا زَنْجَبِيْلًا ۚ 

"Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 17)

عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا

"(Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 18)

Allah SWT juga berfirman QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 22 - 36

وَحُوْرٌ عِيْنٌ ۙ 

"dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 22)

كَاَ مْثَا لِ اللُّـؤْلُـوٴِالْمَكْنُوْنِ ۚ 

"laksana mutiara yang tersimpan baik."
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 23)

جَزَآءً بِۢمَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 24)

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًا ۙ 

"Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 25)

اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا

"tetapi mereka mendengar ucapan salam."
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 26)

وَاَ صْحٰبُ الْيَمِيْنِ ۙ مَاۤ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِ ۗ 

"Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu."
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 27)

فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍ ۙ 

"(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 28)

وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍ ۙ 

"dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 29)

وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍ ۙ 

"dan naungan yang terbentang luas,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 30)

وَّ مَآءٍ مَّسْكُوْبٍ ۙ 

"dan air yang mengalir terus-menerus,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 31)

وَّفَا كِهَةٍ كَثِيْرَةٍ ۙ 

"dan buah-buahan yang banyak,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 32)

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍ ۙ 

"yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 33)

وَّ فُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍ ۗ 

"dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk."
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 34)

اِنَّاۤ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَآءً ۙ 

"Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 35)

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَا رًا ۙ 

"lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 36)

Maka syafaat berteman karena Allah sangat diharapkan pd saat akhirat nanti sebagaimana Pesan yang pernah disampaikan oleh seorang ulama besar, Ibnu Jauzi, yang berkata pada sahabatnya sambil menangis:
.
“Jika kamu tidak menemui aku di surga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku: ‘Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surga.”

Rasulullah bersabda Allah berfirman dalam hadist khutsi apakah kalian ingin tambah nikmat surga terhadap kalian ahli surga, lalu mereka berkata bukankah engkau yg memberikan muka yg putih, bukankah engkau yg memasukakn kami kesurga dan engkau yg menyelamatkan kami  dari  neraka ? Rasulullah berkata, “Allah membuka hijab (sehingga mereka melihat Allah). Tidaklah mereka diberi nikmat yang lebih mereka senangi selain melihat Rabb mereka.” 

Pakaian surga yg diberikan Allah adalah

Allah SWT berfirman:

اُولٰٓئِكَ لَهُمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَ نْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّ يَلْبَسُوْنَ ثِيَا بًا خُضْرًا مِّنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـئِيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَ رَآئِكِ ۗ نِعْمَ الثَّوَا بُ ۗ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا

"Mereka itulah yang memperoleh Surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah;"
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 31)

Amal yg Allah siapkan utk surga kpd org :

1. org yg menyingkirkan sesuatu dijalan/ menjaga/ memelihara keamanan dijalan

Rasulullah bersabda
Aku melihat seorang laki-laki mondar mandir masuk surga ternyata dia didunia memotong ranting kemudian dia singkirkan

2. Siapa yg membela saudaranya terhadap sesama muslim

Rasulullah bersabda siapa yg membela harga diri saudaranya seiman maka Allah jauhkan dirinya dari api neraka

3.  Rasulullah bersabda siapa yg datang pagi dan sore kemasjid maka Allah sediakan surga untuknya

4. Seorang muslim yg membaca 3 kali pagi dan petang RODHITU BILLAHI ROBBA!!
WA BIL ISLAMI DIINA!!
WA BI MUHAMMADIN NABIYA WA RASULA!!
Aku Ridho Allah sebagai Tuhanku,
Dan Islam sebagai agama kami,
Dan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul kami

Mari kita baca, renungkan dan nikmati cerita2 tentang indahnya surga, dimana al quranul karim menceritakan tentang surga dan perangkat2 kenikmatannya, makin sering kita membaca itu semua, makin besar harapan kita makin besar usaha kita utk mendapatkan indahnya surga itu, krn dinegeri akhirat nanti kita hnya 2 pilihan, dan 2 itupun dgn apa yg kita lakukan di dunia ini, mungkin menjadi ahli surga dan mungkin juga menjadi ahli neraka, maka kita semua mengharapkan agar allah masukan kita semua ke surga, kecuali org yg tdk waras akalnya, yg tdk pernah berpikir, nanti diakhirat terserah allah mau dimasukan dimana, tp bagi yg benar berpikirnya pasti berharap mudah2an allah memasukan kita semua kesurga.

Allahu a'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia