Langsung ke konten utama

Mahalnya Nyawa Seorang Muslim di Sisi Allah

1. Dua hari ini umat Islam berduka cita, dengan wafatnya sejumlah massa aksi kedaulatan rakyat yg ingin menuntut keadilan.

2. Secara zalim mereka dihujani peluru dan gas air mata, .. jangan tanya pemberitaan media TV, atau nara sumbernya, rata-rata menyalahkan peserta aksi tanpa punya perasaan.

3. Ada pula yang bergembira dengan peristiwa ini, yaitu para munafiqun .. mereka mensyukuri kematian para demonstran, bahkan kalau perlu mati semua ..

4. Ada pula sebagian kecil aktifis pengajian yg sejak awal sudah membuat "kegaduhan fikrah" dgn menuduh bughat dan khawarij, sambil menjilat penguasa ..

5. Kami sampaikan peringatan Allah Ta'ala dalam Al Qur'an:

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

“Jangan sekali-kali kamu mengira, Allah akan melupakan tindakan yang dilakukan orang zalim. Sesungguhnya Allah menunda hukuman untuk mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak (karena melihat adzab).” (QS. Ibrahim: 42).

Hari ini mungkin mereka  tidak berdaya, tapi kezaliman yg mereka rasakan itu ada balasannya ..

7. Kami sampaikan pula pesan Rasulullah ﷺ :

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

“Musnahnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mu'min tanpa hak."

(HR. At Tirmidzi no. 1395, shahih)

Nyawa orang-orang beriman yang begitu murah di hadapan para algojo, .. tapi begitu mulia dan mahal di sisi Allah Ta'ala ..

8. Jangan lupa, dalam kaitannya hubungan sesama manusia, maka yang pertama kali disidang di akhirat adalah masalah DARAH (pembunuhan).

Rasulullah ﷺ bersabda:

... وَأَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ

... Dan perkara yg pertama kali diputuskan di antara manusia adalah darah.

(HR. An Nasa'i no. 3991, shahih)

9. Maka, pertegas posisi kita ..,  jangan bersama orang-orang zalim dan mendukung kezaliman.

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

Dan janganlah kamu condong kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.

(QS. Hud, Ayat 113)

10. Hendaknya bersabar bersama orang-orang yang menyeru kebaikan  dan senantiasa berbuat baik, dan tidak menganiaya diri sendiri dan orang lain.

Wallahul Musta'an

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu'man Hasan
🔈 Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC
🅿️ Fanpage: https://facebook.com/ustadzfaridnuman
❄️ Kunjungi website resmi: alfahmu.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia