Langsung ke konten utama

Bayar Zakat Langsung ke mustahiq, Haruskah disebut ini zakat


 Assalamualaikum
saya mau tanya ttg zakat harta setiap blnnya yg sdh berpenghasilan, tata caranya apakah ketika memberikan zakatnya hrs ada ijab kabulnya , agar bisa dibedakan sedekah atau zakat, Dan jika niat nya zakat tp pas memberi tdk di ucapkan apkah itu trmasuk sedekah?
Apakh kalau bgtu harus mengulang lgi zakat yg sebelumnya ga diucapkan?

Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ...
Ijab Qabul dalam zakat jika menyalurkan lewat Amil, itu Sunnah menurut jumhur. Kalau tidak dilakukan tetap sah. Ijab qabul bukan syarat sah dalam zakat, sebab dia sama dengan hadiah atau sedekah lainnya. Inilah yg dijelaskan oleh Imam Ar Rafi'i Rahimahullah.
Ada pun berzakat lgsung ke mustahiq, mayoritas ulama mengatakan SAH  walau tanpa menyebut "ini zakat untukmu".
Imam An Nawawi _Rahimahullah_ menjelaskan:
إذا دفع المالك أو غيره الزكاة إلى المستحق ولم يقل هي زكاة ، ولا تكلم بشيء أصلا : أجزأه ، ووقع زكاة ، هذا هو المذهب الصحيح المشهور الذي قطع به الجمهور ..
_Jika seorang penguasa atau lainnya membayarkan zakat ke mustahiq, dan dia tidak mengatakan itu zakat dan tidak bicara apa-apa, maka itu sah. Zakat telah terjadi. Inilah Madzhab yg benar dan terkenal yg dianut oleh mayoritas ulama..._*(Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab, 6/233)*
Sebagian ulama justru memakruhkan memberitahu bahwa itu adalah zakat.
Imam Ibnu Qudamah _Rahimahumallah_ mengatakan:
وإذا دفع الزكاة إلى من يظنه فقيراً : لم يحتج إلى إعلامه أنها زكاة ، قال الحسن : أتريد أن تقرعه ؟! لا تخبره .
وقال أحمد بن الحسن : قلت لأحمد : يدفع الرجل الزكاة إلى الرجل فيقول : هذا من الزكاة ، أو يسكت ؟ ، قال : " ولم يبكِّته بهذا القول ؟! يعطيه ، ويسكت ، ما حاجته إلى أن يقرعه ؟!
_Jika membayarkan zakat kepada org yg diperkirakan dia seorg  faqir tidaklah perlu memberitahu ke dia bahwa ini adalah zakat._
Al Hasan berkata: _"Apakah kamu hendak mencelanya? Jangan beritahu dia."_
Ahmad bin Al Hasan berkata: _"Aku bertanya kepada Ahmad (bin Hambal), jika membayar zakat seseorang apakah mengatakan ini zakat atau diam saja?"_
Dia menjawab: _"Bukankah perkataan ini bisa membuatnya menangis? Beri dia zakat dan diam saja, dan tidak perlu mencelanya."_
*(Al Mughni, 2/508)*
Apa yg dikatakan Imam Ahmad bin Hambal _Rahimahullah_ sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ
_Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima)._
(QS. Al-Baqarah: 264)
Demikian. Wallahu a'lam
✍ Farid Nu'man Hasan
 Join channel: bit.ly/1Tu7OaC
️ Fanspage: https://facebook.com/ustadzfaridnuman
❄️ Kunjungi website resmi: alfahmu.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia