Langsung ke konten utama

BEDA MENCARI ILMU

*❤ BEDA MENCARI ILMU ZAMAN DULU DENGAN ZAMAN NOW (SEKARANG) ❤*                                        🚣🚣🚣🚣🚣🚣🚣

❤Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya.

❤Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

❤Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan.

❤Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

❤Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu.

❤Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

❤Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga.

❤Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal. Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

❤Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan.

❤Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur2an, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

❤Kita telah sampai di zaman dimana bicara tanpa perlu suara, melihat tanpa perlu tatap muka dan memanggil tanpa perlu teriak.

❤Hingga, bicara hanya perlu ketik saja. Melihat hanya perlu klik saja. Dan memanggil hanya perlu ping saja. Social Media telah menjadi budaya, Al-Qur’an pun semakin terlupa.

❤Dari yang hanya melihat-lihat, sampai mereka yg beradu pendapat. Dari tingkah yang dibuat-buat, sampai yang terang-terangan maksiat. 

❤Hingga tak sadar jemari ini berkhianat, menulis sesuatu yg tak bermanfaat.

❤Hingga tak sadar mata ini berkhianat, melihat apa yang seharusnya tak boleh dilihat.

❤Wahai diri, ingatlah !!!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat.

❤Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah engkau tulis.

❤Suatu hari nanti, apapun yg kau lakukan dengan anggota badanmu akan bersaksi dihadapan Penciptanya.

❤Maka dapatkah kau membantahnya? Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti.

❤Menjadi saksi keburukanmu di Sosial Media, saksi atas apa yang kau lihat, saksi atas apa yang kau tulis. Saksi atas segala apa yang kita lakukan di Sosial Media.

❤Gunakan HPmu sebagai ladang amal, Sebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.

❤ Semoga kita bisa Istiqomah di majelis Ilmu ( Ingatlah dalam mencari ilmu, cari guru yang sanad ilmunya jelas sampe ke Rasulullah SAW.)
Amiin ya Robbal alamiin

🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲
*#Baarakallaahu Fiikum*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia