KEUTAMAAN TAWADHU KATA RASULULLAH ﷺ



Setiap muslim pasti ingin dimuliakan oleh Allah. Namun, sering kali kita lupa bahwa kemuliaan itu tidak datang dari sikap sombong, tapi justru dari kerendahan hati. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa tawadhu adalah salah satu sifat utama yang akan mengangkat derajat seseorang di dunia maupun di akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR Muslim: 2588).

Para ulama menjelaskan bahwa orang yang rendah hati akan Allah tinggikan derajatnya. Di dunia manusia akan menghormatinya dan Allah pun memuliakannya di tengah-tengah masyarakat. Di akhirat Allah memberikan pahala dan derajat yang lebih tinggi karena ketawadhuannya di dunia.

Inilah sebabnya semua nabi memiliki sifat tawadhu, terutama Rasulullah ﷺ. Beliau berbaur dengan masyarakat, menyapa semua orang, menemui yang kaya maupun miskin, dan tidak pernah sombong sedikit pun.

Tawadhu bukan membuat kita rendah diri, tetapi membuat kita mulia di sisi Allah. Semakin seseorang merendahkan hati karena Allah, semakin tinggi derajat yang Allah berikan. Mari kita berlatih menjadi hamba yang lembut, pemaaf, dan tidak meninggikan diri. Karena kemuliaan sejati justru datang dari kerendahan hati.

Allāhu Ta‘ālā a‘lam bishawāb.
__