Rabu, 27 September 2023
ASN Kemenag Jadi Tiktokers. Mengapa Tidak??
Bandung (Balitbang Diklat) - - - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagai bagian dari ASN Kementerian Agama dituntut untuk memiliki kompetensi. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga marwah institusi.
Sekretaris Balitbang Diklat Kemenag Prof. Arskal Salim GP @arskalsalim menyampaikan hal tersebut saat memberikan materi Pengembangan SDM pada Orientasi PPPK di Balai Diklat Keagamaan Bandung. Kegiatan diikuti oleh 160 peserta yang terdiri dari angkatan 17, 18, 19 dan 20.
"Pada akhirnya ASN Kemenag bukan hanya akan melayani masyarakat binaan, melainkan juga segenap stakeholders dari intansi lain. Oleh karena itu, kompetensi optimal menjadi harga mati untuk tampil sebagai pelayan publik dan pelaksana kebijakan yang prima," ujar Sesban Arskal di Bandung, Selasa (26/9/2023).
"Di samping sebagai jembatan perekat persatuan dan kesatuan di tengah suku bangsa yang bhinneka," imbuh Guru Besar UIN Jakarta ini.
Pada kesempatan tersebut, pria asal Sulawesi Selatan itu juga berupaya membangunkan kesadaran bahwa tantangan kontemporer jauh berbeda dengan kondisi masa lalu.
"Kini dunia sedang menjalani era digital. Maka tuan rumah di era ini adalah mereka yang disebut generasi millenial dan generasi Z, atau bahkan generasi alpha," katanya.
ASN yang menguasai literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia menjadi keniscayaan untuk menjadi bagian penting dari proyek Indonesia Emas 2045.
"Bila perlu para guru atau penyuluh menjadi tiktokers untuk membuat media pembelajaran atau penyuluhan yang mampu menyapa generasi sekarang," tuturnya.
"Pergeseran budaya akibat perkembangan teknologi sedang dan terus terjadi. Di sekeliling kita gadget sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan," tambahnya.
Terakhir, Sesban Arskal mengingatkan hadirnya Artificial Intelegensi (AI) memiliki dua sisi.
Sangat mungkin beberapa pos yang sekarang diisi oleh SDM, nanti akan digantikan AI.
"Maka, kita mesti terus meningkatan kualitas diri melalui upaya serius mengasah potensi menjadi kompetensi. Hal ini pada gilirannya berkontribusi pada terwujudnya Smart ASN menuju Smart Governance," tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar