Langsung ke konten utama

KIAT MENGHIDUPKAN BULAN RAMADHAN


Seluruh amal ibadah Bani Adam adalah miliknya dan setiap kebaikan akan dibalas 10 kali lipat menjadi 700 kali lipat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Firman kecuali ibadah puasa sesungguhnya ia adalah milikku dan akulah yang langsung membalasnya seorang yang berpuasa telah menahan diri dari syahwat makan makanan dan minumannya karena aku Semata ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan tatkala bertemu dengan Allah dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi (hadits riwayat al-bukhari dan Muslim)

Barangsiapa berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharapkan pahala niscaya diampuni dosanya yang telah lalu hadits riwayat al-bukhari dan Muslim

Tentu saja pahala yang besar ini tidak diberikan kepada orang yang hanya menahan diri dari makan dan minum saja namun diperuntukkan bagi orang yang benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai puasa

Barangsiapa tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan dusta maka sedikitpun Allah tidak Sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum Hadits Riwayat Bukhari

Ibadah puasa laksana perisai maka jika salah seorang kamu sedang berpuasa janganlah Dia berbuat tidak senonoh berbuat jahat dan berbuat jahil Jika ada yang memaki dirinya hendaklah dia berkata saya sedang berpuasa hadits riwayat al-bukhari dan Muslim

Barangsiapa  Menunaikkan qiyamul Lail pada bulan Romadhon karena keimanan dan mengharapkan pahala Niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

Mengerjakan shalat malam  adalah kebiasaan Rasulullah dan para sahabat beliau sehingga Aisyah berkata janganlah kalian tinggalkan shalat malam sebab Rasulullah  tidak pernah meninggalkannya nya kendatipun beliau sedang sakit atau sedang lesu beliau tetap mengerjakannya nya dengan cara duduk Umar Bin Khattab biasa mengerjakan shalat malam bila tiba pertengahan malam beliau segera membangunkan keluarganya untuk shalat beliau berseru "shalat" salat" Seraya membacakan ayat ini dan serulah keluargamu mendirikan salat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya kami tidak meminta rezeki kepadamu kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa Quran Surah Thaha ayat 132


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia