Langsung ke konten utama

Ciri Isim : Marfu - Manshub - Majrur

Bismillah....

Setelah sebelumnya kita mempelajari satu ciri ism: Nakirah dan makrifah, kali ini kami akan belajar ciri isim selanjutnya dari Buku Durusul Lughah Al-Arabbiyah I karya Dr V Abdurrahim. Ciri Isim selanjutnya adalah Marfu - Manshub - Majrur. Perhatikan.

مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ 

Dari ketiga kalimat apakah ada yang sama? MUHAMMAD!!
Dari ketiga Muhammad, adakah yang membedakannya??

Muhammad yang pertama berakhiran dhommah tanwin.

Muhammad yang kedua berakhiran fathah tanwin.

Muhammad yang ketiga berakhiran kasroh tanwin.

Kenapa kok bisa beda? Karena posisi/kedudukan mereka dalam kalimat2 di atas berbeda.

Tapi untuk saat ini, kami tidak akan membahas kapan atau kenapa berakhiran dhommah, fathah, ataupun kasroh. Cukup untuk diketahui bahwa isim bisa berakhiran dhommah, fathah, ataupun kasroh. Gampang kan?

Jika isim diakhiri dhommah (maupun dhommah tanwin), kita menyebutnya isim itu MARFU مَرْفُوعٌ.

Jika isim diakhiri fathah (maupun fathah tanwin), kita menyebutnya isim itu MANSHUB مَنْصُوبٌ.

Jika isim diakhiri kasroh (maupun kasroh tanwin), kita menyebutnya isim itu MAJRUR مَجْرُورٌ.

untuk lebih mudah menghapalnya, kita ambil akhirannya isim Muhammad ya....

(Muhammad)DUN --> Marfu

(Muhammad)DAN --> Manshub

(Muhammad)DIN --> Majrur

Alhamdulillah sementara cukup materinya, semoga bisa dipahami dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia