Imam Yahya Bin Husain bercerita bahwa beliau pernah mendengar Imam Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata "orang yang ingin jadi pemimpin sebelum waktunya maka banyak ilmu yang tidak dia gapai." Sedangkan Imam Halil Bin Ahmad Al-Farahidi menjelaskan "puncak kecerdasan dan kecakapan seseorang adalah saat ia berusia 40 tahun".
Namun, terlepas itu....
Ini juga tentang demokrasi yang dipreteli sedemikian rupa demi kepentingan pihak tertentu untuk memenuhi syahwat kekuasaan yang rakus sehingga tanpa sungkan menanggalkan moral hanya demi mencapai ambisi duniawinya. Amr Bin Al-Ahtam mengatakan "negara tidak pernah sesak oleh jumlah penduduknya, negara-terasa sesak oleh moral buruk penguasanya."
Shaykh Dr. Musthafa al-Siba'i mengatakan "ketika orang bodoh memegang pena, penjahat mengangkat senjata, dan pengkhianat berkuasa, maka sebuah negara akan berubah menjadi hutan belantara yang tidak layak ditempati manusia."
Karena itu kita berjuang untuk negara ini. Mempertahankan marwahnya sebagai warisan para pendiri bangsa, selaku penerus untuk anak cucu kita kelak, sehingga ini menjadi tempat yang kita banggakan, "tempat berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata"
Ya Allah...
Saksikanlah perjuangan kami...
Kami berlepas dan menentang kezaliman ini...
Kami memasrahkan semuanya pada-Mu
Sebab tidak ada kekuasaan yang langgeng dan mutlak melainkan kuasa-Mu
Ridhoilah kami...
Dan kami berdoa sebagaimana doa Mutharif Bin Asy-Syikhir, Ya Allah, pada-Mu aku berlindung dari keburukan pemerintah dan dari keburukan kebijakan-kebijakan mereka.
Rahmatilah negeri kami, rahmatilah tanah kami, bangunlah jiwa kami, bangunlah badan kami, dengan cinta kasih-Mu, berkat Al-Musthafa, penghulu seluruh umat manusia, Baginda Nabi Saw.
Namun, terlepas itu....
Ini juga tentang demokrasi yang dipreteli sedemikian rupa demi kepentingan pihak tertentu untuk memenuhi syahwat kekuasaan yang rakus sehingga tanpa sungkan menanggalkan moral hanya demi mencapai ambisi duniawinya. Amr Bin Al-Ahtam mengatakan "negara tidak pernah sesak oleh jumlah penduduknya, negara-terasa sesak oleh moral buruk penguasanya."
Shaykh Dr. Musthafa al-Siba'i mengatakan "ketika orang bodoh memegang pena, penjahat mengangkat senjata, dan pengkhianat berkuasa, maka sebuah negara akan berubah menjadi hutan belantara yang tidak layak ditempati manusia."
Karena itu kita berjuang untuk negara ini. Mempertahankan marwahnya sebagai warisan para pendiri bangsa, selaku penerus untuk anak cucu kita kelak, sehingga ini menjadi tempat yang kita banggakan, "tempat berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata"
Ya Allah...
Saksikanlah perjuangan kami...
Kami berlepas dan menentang kezaliman ini...
Kami memasrahkan semuanya pada-Mu
Sebab tidak ada kekuasaan yang langgeng dan mutlak melainkan kuasa-Mu
Ridhoilah kami...
Dan kami berdoa sebagaimana doa Mutharif Bin Asy-Syikhir, Ya Allah, pada-Mu aku berlindung dari keburukan pemerintah dan dari keburukan kebijakan-kebijakan mereka.
Rahmatilah negeri kami, rahmatilah tanah kami, bangunlah jiwa kami, bangunlah badan kami, dengan cinta kasih-Mu, berkat Al-Musthafa, penghulu seluruh umat manusia, Baginda Nabi Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar