Langsung ke konten utama

SEBARKANLAH (HANYA) KEBAIKAN

🌐BERBAGI MANFAAT KEBAIKAN🕋:
*SEBARKANLAH (HANYA) KEBAIKAN*

وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ

"Dan berbuat baiklah (pada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu."

(Surat Al-Qhasas : 77)

Jika kita tidak dapat menemukan alasan untuk dapat berbuat baik kepada orang lain, maka jadikanlah ayat ini sebagai alasannya. Karena kebaikan kita bukan karena apa yang mereka lakukan, namun karena apa yang Allah lakukan pada kita.

Sebarkanlah semangat berbuat baik kepada siapa saja. Sekecil apapun kebaikan jika dilakukan dengan tulus, akan mampu memberi kebahagiaan tersendiri pada saudara kita.

Tahun 2005 terbit sebuah buku berjudul The Simple Truth of Service.  Buku itu ditulis khusus oleh pengarangnya karena pengalaman yang ia dapatkan dengan Johnny, seorang karyawan supermarket.

Johnny bertugas memasukkan barang ke dalam kantong belanja di meja kasir, dan ia seorang down syndrome. Daya berpikirnya sedikit berbeda dengan kebanyakan orang.

Meski demikian, setiap malam ia membaca buku-buku atau majalah untuk menemukan kata-kata mutiara yang menyentuh hati. Kutipan kata tersebut kemudian diketik ulang dan dicetak dalam jumlah banyak dengan bantuan ayahnya.

Keesokan hari, setiap kantong belanja pelanggan yang ia layani akan dimasukkan kertas kecil berisi inspirasi tersebut. Johnny baru saja menyebarkan semangat berbuat baik. Meski hanya perbuatan kecil, para pelanggan merasa gembira.

Satu bulan berlalu, sang kepala toko tak sengaja melihat antrian di kasir Johnny tiga kali lebih panjang dari kasir lainnya. Beliau dengan sopan mempersilahkan para pelanggan melakukan transaksi di kasir lain yang relatif kosong, namun mereka semua menolak,

"Tidak apa-apa saya antri lebih lama di sini, saya penasaran kata mutiara apa yang tertulis dalam kertas Johnny hari ini? Karena kata-kata yang ia berikan selalu mengena buat saya!" Komentar seorang ibu yang berada di tengah antrian.

Kebaikan kecil tersebut kini telah berubah menjadi perubahan besar! Penulis yang menceritakan kisah ini mengakhiri pengalamannya dengan sebuah pertanyaan, "Will you be a Johnny today?"
*Semoga Bermanfaat*

https://t.me/joinchat/AAAAAEBaFHlvgAbKPP8V0g

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia