Langsung ke konten utama

PEREMPUAN DAN LELAKI DALAM   ISLAM

*BOBOT*
PEREMPUAN & LELAKI
*DALAM   ISLAM*

*Perempuan*:
Wajib taat kepada suaminya, setelah itu baru kepada  Bapak dan Ibunya.

Tapi tahukah anda bahwa :

*Lelaki*
Wajib taat kepada perempuan (ibunya ) dengan fadlilah 3X lebih utama dari pada ke Bapaknya...

*Wanita*
Faktanya, wanita menerima warisan dng jumlahnya yg lebih sedikit dari jatah Lelaki.

Tapi tahukah anda bahwa harta warisan untuk wanita itu, hanya akan menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada Suaminya,

sementara, apabila *lelaki* yg menerima warisan, maka Ia harus menggunakan hartanya untuk menghidupi  *Isteri* dan anak-anaknya...

*Wanita*
Harus bersusah payah mengandung dan melahirkan anak Serta mengasuh nya.

Tapi tahukah anda, bahwa setiap saat *_Wanita_* itu selalu  dido'akan oleh semua orang, bahkan malaikat dan seluruh makhluk ALLAH SWT di muka bumi ini.

Jika perempuan mati karena melahirkan, ia dikategorikan mati Syahid dan Surga akan menantinya di akhirat kelak.

*Lelaki*
Harus mem pertanggung jawabkan *_4 wanita_* , yaitu:

1. Isterinya
2. Ibunya
3. Anak wanitanya
4. Saudara kandung nya yg wanita

Artinya, *seorang* *Wanita* sepanjang hidupnya, Akan selalu ditanggung oleh 4 orang lelaki yaitu :

1. Suaminya
2. Ayahnya
3. Anak Lelakinya dan
4. Saudara Lelakinya

Seorang wanita di izinkan memasuki Surga melalui Pintu yang mana pun yang disukainya..  syaratnya hanya :

1. Shalat 5 waktu
2. Menutup Aurat
3. Puasa di bulan Ramadhan
4. Taat kepada Suaminya

Seorang *lelaki* , agar dapat karunia seperti wanita itu, ia harus berjuang dulu  fisabilillah, dengan mengorbankan harta dan jiwanya, kadang dengan angkat senjata..

sementara bagi *wanita*

Jika taat pada suaminya dan menunaikan tanggung jawabnya kepada Allah, maka ia akan turut menerima pahala yg setara dengan pahala orang  berjihad fisabilillah, tanpa perlu mengorbankan harta dan jiwanya Serta mengangkat senjata...

Di kirim khusus kepada wanita shalihah agar senantiasa :

Bersabar saat tertekan
Tersenyum di saat hati ter iris2
Menahan diri saat terhina dan di cerca

Elegan  karna selalu memaafkan
Menyayangi dng penuh perhatian tanpa minta imbalan

Gigih dalam berdoa dan berharap pd Allah...

Dikirim untuk laki-laki agar senantiasa :

*Mencintai Isterinya*
*Mencintai Ibunya*
*Mencintai Anak wanitanya*
*Mencintai Saudara kandung wanita*

Smoga bermanfaat...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia