Langsung ke konten utama

Sholat Dhuha

Dulu  saya pikir sholat dhuha dan membaca zikir itu pembuka pintu rezeki, dan dulu juga saya pikir, rezeki itu berwujud uang, gaji yg besar, banyak order, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan di Bank, punya banyak asset, seperti: kendaraan, properti disana-sini, intinya: Harta...

Setelah mencari tau lebih dalam apa makna rezeki dalam Islam, ternyata saya salah besar...

Ternyata, langkah kaki yg dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah rizqi.

Langkah kaki yg dimudahkan untuk shalat berjamaah di masjid, adalah rizqi.

Hati yg Allah jaga jauh dari iri, dengki, dan kebencian, adalah rizqi.

Punya temen2 yang sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rizqi.

Saat keadaan sulit penuh keterbatasan, itu juga rizqi. Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya, justru membuat kita kufur, sombong, angkuh bahkan lupa diri.

Punya orang tua yang sakit2an,ternyata itu adalah rizqi, karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga bila kita tulus Ikhlas mengurusnya.

Tubuh yang sehat, adalah rizqi. Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rizqi karena sakit adalah penggugur dosa.

Dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk2 rizqi yang kita tidak sadari...

Suami Istri dan anak2 Sehat itu Rizki, anak-anak Anda sekolahnya lancar itu Rizki, hidup Rukun sama Tetangga itu Rizki...

Bahkan bila Anda mendapatkan kiriman kajian tausiah keagamaan yg mengajak kebajikanitu juga Rizki,karena Anda mendapatkan Ilmu darinya...

Justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kebahagiaan, padahal begitu *banyak hak Allah yang belum mampu atau tidak kita tunaikan...* 😔

Mari sebarkan kebaikan dan nikmati Rizqi2 yg Allah amanahkan Kepada Kita

*ۚ ﻭَﻣَﺎ ٱﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓُ ٱﻟﺪُّﻧْﻴَﺎٓ ﺇِﻻَّ ﻣَﺘَٰﻊُ ٱﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ*

... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadid - 57:20)

*#SemogaBermanfaat*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia